Lokalisasi WTS Liar Di Wilayah Kerja Perhutani Makin Marak |
MOJOKERTO – MD : Lokalisasi tempat wanita tuna susila (WTS) di Kabupaten Mojokerto ternyata masih marak dan jumlah penghuninya semakin bertambah dari bulan kebulan, hal itu terekam hasil investigasi media ini diwilayah Dawarblandong, jika dahulu sepanjang jalan Gedeg-Dawarblandong tersebut sangat segar dan suasana hutannya sangat alami, namun sejak proyek jalan prestisius Bupati MKP membuat jalan dari Gedeg menuju Dawar suasana hutan jadi panas banyak pohon dipotong sembarangn, ditambah ditemukannya setidaknya dua lokalisasi WTS liar diwilayah pangkuan perhutani tepatnya di Gunung sari dan Mojoroto
Menurut Sutoyo pemilik warung dikawasan pertigaan Mojoroto, Jetis saat berbincang-bincang dengan media ini menyatakan bahwa disekitar wilayah dia bekerja setidaknya ada dua lokalisasi WTS yang tetap beroperasi dan jumlahnya semakin hari semakin banyak, “Komplek lokalisasi WTS Di Gunung Sari setahu saya meski sering dirazia Satpol PP dan Polisi sampai saat ini tetap beroperasi jumlahnya saya dengar dari pelangannya yang sering mampir warung kami semakin banyak, murah pasarannya dibawah 50 ribu, ada juga letaknya lagi dua gang dari sini kiri jalan sebelum Pos perhutani Mojoroto ada rumah bordil yang dihuni dulu sekitar lima orang kini bertambah menjadi sepuluh WTS” terangnya
Sesuai investigasi media ini lokalisasi yang berada di Gunungsari menempati tanah perhutani petak 78 masuk jalan setapak sepanjang 2 kilometer kemudian belok kekiri 1 kilometer, sesuai penjelasan Kamto petani kayu putih saat ditemui dipertigaan jalan tersebut ,menyatakan bahwa jumlah WTS dalam beberapa bulan ini semakin banyak, “Setahu saya sebagai petani disini jika hari Sabtu dan Minggu jalan menuju komplek ramai, umumnya warga Gunungsari merasa terusik dengan terus beroperasinya komplek WTS, banyak cewek diawa kesini, namun anehnya listrik justru difasilitasi oleh kelurahan” jelasnya
Beberapa kali media ini mencari Kades Gunungsari dan Mojoroto,demikian juga kantor Perum Perhutani Dawar juga tidak berhasil dikonfirmasi, staf kelurahan menyatakan kadesnya datangnya agak siang dan sering rapat di kabupaten dank e Lapangan, termasuk pimpinan Perhutani setempat yang letaknya dekat dengan rumah bordil tersebut selalu tertutup padahal suara khas rumah bordil dengan musik dandut, cekikikan dan berparkirnya banyak mobil dan sepeda motor terus terdengar pagi hingga malam hari. (Mar)
Berita Majalah Detektif Edisi 121, September 2014 :
Pungli Tera SPBU, Kejati Jatim Telah Bejibun Dokumen
Yunita Kesanti Pembobol Bank Mandiri 5,6 Milliar Divonis 5 Tahun Denda 10 Miliar
Lokalisasi WTS Liar Di Wilayah Kerja Perhutani Makin Marak
Terkait Tender Proyek Puluhan Miliar Kontaktor Asal Mojokerto Banyak Tersingkir Dikandang Sendiri
3 Pengelola dan Purel Warung Mlaten Puri Meresahkan Warga