TAPIN, KALSEL – majalahdetektif.com : Kapolsek Candi Laras Utara dalam rangka aksi kemanusiaannya turun langsung ke masyarakat desa di wilayah hukumnya. Disamping itu juga memberikan edukasi tentang dunia hukum terhadap masyarakat binaan nya.
Dirinya atas arahan Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto, S.IK untuk dapat memberikan layanan prima ke masyarakat tanpa pandang bulu. Lalu berinisiatif menggerakan hati teman, vrekan, mitra kerjanya sampai masyarakat untuk bantu Bedah Rumah Layak Huni Bagi Lansia dan warga miskin ekstrim di wilayah Kecamatan Candi Laras Utara (CLU) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Demikian kisah Kapolsek Candi Laras Utara IPDA Ketut Sedemen, S.Ag yang memiliki cita-cita mulia agar dapat membantu Bedah Rumah di 13 Desa di Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (1 desa 1 rumah).
Dirinya langsung meninjau dan mensurvei warga desa dan melihat rumah lansia dengan kondisi tak layak huni. Setelah masuk kategori lalu dilaksanakan Bedah Rumah berukuran masing-masing 4×5 yang sudah terlaksana saat ini dengan presentasi sekitar 90 persen dan sudah ada dua buah rumah yang di bangun. Warga yang kurang beruntung yang mendapatkan bantuan yaitu nenek Siti (68) di Desa Pariok dan Salamah (57) di Desa Sungai Puting. Dan satu lagi sedang diseleksi, sedang ditentukan warga yang layak mendapatkan bantuan bedah rumah berikutnya (bedah rumah ke-3). Jadi jumlahnya tiga, dan rencananya akan dilanjutkan pembangunan bedah rumah yang ke 3. “Mohon doanya agar kami bisa mewujudkan mimpi warga kami yang sangat membutuhkan terima kasih,”katanya..
Dari hasil peninjauan kita, yang di kerjakan ini adalah membangun baru, tak sekedar hanya bedah rumah saja. Pasalnya, menggantikan bangunan kayu galam yang sudah lapuk dengan bahan material yang baru hingga menjadi layak huni.
Dana yang dikucurkan untuk bedah rumah ini murni dari bantuan donasi teman teman sekitarnya, termasuk rekan rekan mitra kerjanya secara Ikhlash. Tujuannya untuk membantu warga tak mampu dan bantuannya diharapkan dapat meringankan dan berguna bagi warga penerimanya.
Sebab, Alumni Institut Agama Hindu Negeri (IHDN) Denpasar 2006 ini memiliki pengalaman pahit dan besar dari lingkungan orang tua petani yang memiliki pengalaman bagaimana sulitnya mencari uang dan makan waktu kuliah dulu. Dan juga membantu orang tua mengurus sawah sampai ternak mereka.
Dari pengalaman itulah, melihat warga seperti petani berusia senja dan memiliki tempat tinggal kurang representatif kita jadikan sasaran aksi kemanusian bedah rumah yang sudah kita jalankan ini. Bahkan berkat semua itu, Polsek Candi Laras Utara menjadi dekat dengan warga masyarakat. Sampai masyarakat terlihat antusias membantu ikut berkontribusi baik dengan tenaga, pikiran, dan dana membangun rumah bagi penerima.
Senang rasanya program aksi kemanusiaan kami bisa diterima dan dapat berbuat banyak bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Diceritakannya, Saya memiliki cita-cita sejak kecil ingin menjadi guru. Dan semua itu tak mudah, dijalani ternyata dari sosok anak seorang petani program transmigrasi dari Bali di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala. Namun Sang Maha Kuasa mentakdirkan lain, hingga sampai saya menjadi anggota Kepolisian.
Saya Sarjana Agama di Institut Agama Hindu Negeri Denpasar Bali. Lulus dari sana 2006 dengan IPK 3.68 dan aktif menjadi penyuluh agama Hindu di Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala termasuk di Banjarbaru. Saya salah satu pengisi binroh agama hindu di TVRI KALSEL dan BANJAR TV. Lalu darisana saya bergabung mengawali karir di Kepolisian Republik Indonesia khususnya SAT BRIMOB POLDA KALSEL BANJARBARU dan pernah tugas di kota Sukabumi Jawa Barat dan PAPUA. Melihat anak Istri di Banjar Baru, saya kembali ke Banua. Sampai akhirnya saya mendapatkan tugas di Polsek Candi Laras Utara sebagai Kapolsek.
Jujur saya ikut senang dengan respon warga yang menerima bantuan bedah rumah ini. Rumah mereka lebih representatif layak huni terwujud melalui aksi kemanusiaan yang kita jalani ini, “Karena itulah saya akan lanjutkan program ini sesuai impian saya yang terinspirasi dari pahit getirnya kehidupan, sedapat mungkin saya bisa hidup bermanfaat bagi orang-orang sekitar yang lebih memerlukan dimanapun saya ditugaskan,” katanya. “Untuk mewujudkan cita cita mulia ini memang tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa “pungkasnya.(Nas)