TAPIN, KALSEL – majalahdetektif.com : Terkait data liputan Majalahdetektif.com di lapangan terutama laporan dari Binuang dan banyaknya Cafee-Caffe di Tapin saat ini, termasuk di perbatasan Tapin Marabahan. Disini ada Perda Kabupaten Tapin Nomor 09 Tahun 2021 tentang ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat. Namun faktanya, aparat hukum tidak bergerak berjalan menegakannya dengan dalih minimnya sumber daya manusia.
Cafee saat ini bisa menjadi tempat pertemuan meeting. Fasilitasnya tidak sekedar minuman dan makanan namun kini didukung teknologi Internet melalui jaringan Wifi dan Hotspot sehingga bisa rapat secara visual dan karaokean. Dalam Caffee sambil santai minum kopi juga dapat trading pasar memantau kurs mata uang dollar-IDR. Hampir rata-rata pengunjung Cafee, karyawan tambang yang zaman orde baru hingga reformasi mereka meninggalkan jejak pidana di ranah narkoba (red.ekstasi) sampai dapat pengaruhi ASN di lingkungan Pemkab Tapin. Tindak pidana ini seperti menjadi matarantai di Badan Hukum Nasional dan sekarang dugaan kini merambah ke ranah cybercrime seperti perjudian online di cafee-caffee dan juga pencucian uang online melalui bisnis marketing ala kriminal Jepang dan Cina. Tak lepas juga dari peredaran narkoba serta minuman keras dan seks komersial onlinenya.
Dari data tadi terstruktur bidang hukum ekonomi dan industri.Melihat pengusaha H.Muhammad Hatta alias H.Ciut pengusaha tambang di Tapin Kalsel mampu menggelar acara 14 hari pesta pernikahan anaknya.
Teringat ada program lembaga perpajakan pusat yang kantornya dulu di Kemayoran, menawarkan artist ibu kota bagi perusahaan yang taat pajaknya melalui APBN. Dalam program itu, daerah tempat perusahaan itu berada disyaratkan untuk mendukung daerah setempat dapat membangun titik hotspot jaringan Internet Service Provider melalui Wifi dan Caffee. Tak heran akses Internet Binuang lebih dulu ada, termasuk ritel modern minimarket seperti Alfamart.
Untuk mendapatkan bantuan itu tentunya perlu persetujuan Pimpinan Daerah seperti Bupati Tapin. Kontrak sewa artistnya sepertinya masih terlihat sama dengan era reformasi. Jika dibandingkan dengan wilayah pengusaha H.Isam Kota Baru, dirinya siap gelar pesta setahunan untuk anaknya. Pasca mantan Bupatinya tertahan tertangkap KPK, menyusul 9 kecamatan ingin berpisah dan Mendag menunda dulu. Formasi bidang keuangan APBN disini peran Pemda dan mitra kerjanya.
Di Tapin, masyarakat Binuang menginfokan pengusaha terbesarnya mengusulkan pemisahan Kecamatan Binuang sebagai alat kepada Bupati Tapin. Melihat kemampuan mereka dalam menyawer dan bagi bagi duit untuk warga masyarakat nya luar biasa banyak sampai ratusan juta karena harta dari hasil usaha tambangnya memiliki profit berlimpah sehingga dijuluki keluarga Crazy Rich Kalsel. Dirinya memiliki lobby di pusat sangat luas termasuk ke Kemendagri RI, Polri, Kejaksaan hingga Badan Intelijen Negara Republik Indonesia. Termasuk di bidang Industri dan Perpajakan memiliki mitra sampai ke tingkat Internasional. Dalam menggandeng perisai hukumnya mereka tentunya bermitra dengan ahli hukum yang handal ikut mendukung perusahaannya dalam menjalankan bisnis ekonomi di bidang pertambangan.
Berawal memiliki perusahaan bernama PT.Batu Gunung Mulia bergerak di bidang pertambangan di kelola H.Muhammad Hatta alias H.Ciut dan H.Izai kerap kali ke Jakarta bersama rekan-rekannya. Sejak zaman Orde Baru, Reformasi, Tujuannya untuk membangun sumber daya alam daerahnya yang banyak di Tapin. Mereka bersama rekannya seperti H.Syahrani yang akrab disapa Pembakal Isah, Almarhum Taufik Tatakan, H.Jamhuri yang akrab disapa H.Jajam, bersama tokoh penting lainnya warga iBanua Tapin. Tujuannya untuk menundukan hukum bidang ekonomi dan industri pertambangan. Bahkan anak buahnya sampai ada yang duduk di Bursa Efek Jakarta bermain trading saham perusahaannya, sekaligus melobby investor di Indonesia. Pulang membeli puluhan mobil bekas industri untuk di bawa ke kampung dan dijual kembali, karena H.Muhammad Hatta atau H.Ciut Pengusaha Industri Mobil juga bernama PT.Harapan Binuang Motor. Disamping dimodifikasi menjadi mobil Rally karena beliau dan anaknya memiliki hobi balapan.
Setelah PT.Batu Gunung Mulia mereka membentuk kembali perusahaan bernama PT.Binuang Mitra Bersama yang memiliki izin lahan pertambangan seluas lebih dari 3.000 hektar di Tapin. Rata-rata produksi batu bara PT.Batu Gunung Mulia sekitar 1,5 hingga 2 juta ton pertahun. Kedua bersaudara ini bernama H.Muhammad Hatta alias H.Ciut dan H.Muhammad Zaini Mahdi Alias H.Izai, mereka memiliki gelar Haji Muhammad. Artinya, janji Allah melalui Rasulullah Saw terhadap setiap orang tua menamai anaknya dengan nama Muhammad mendapatkan jaminan Surga. Hadist riwayat shahih di Bukhari Muslim.
Berkat orang tua beliau memberikan nama yang baik hingga mendidik sampai berhasil kedua bersaudara ini menjadi pengusaha besar di Binuang Tapin Kalsel. Bahkan pengusaha ini dapat menyelenggarakan acara selama 14 hari dalam acara pernikahan anaknya H.Danu dan Caca. Namun acara pernikahan besar ini mendapatkan sorotan dari kalangan publik di Tapin, terutama para alim ulama beserta jamaahnya di Tapin dalam majelisnya.
Guru di majelis mengetahui acara besar pernikahan di Binuang dan Tapin seperti rada miris sedih. Bahkan ada diantara mereka meneteskan air mata khauf takut kepada Allah ta’ala. “Tidak tau, ini bulan Arbamustamir,”katanya berbisik ke tuan guru disebelahnya.
Ulama kita di Tapin dulu di bulan Arbamustamir ini mereka melakukan dzikir, shalawat, dan sholat hajat sekaligus tolak bala. Terlebih hari Jum’at merupakan hari yang mustajab terdapat saat mustajab, beberapa hari sebelum acara pernikahan di Binuang ditandai dengan musibah kebakaran kilang minyak di Km.94, bertanda apa ini dari Allah.
“Karena menurut Abah Guru Sekumpul ulama kita di bulan Arbamustamir terdapat suatu bala dari Allah ta’ala. Untuk itu diamanahkan kepada para jama’ahnya untuk sholat tolak bala dan perbanyak shalawat kepada Rasulullah Saw meminta keselamatan bagi para jama’ah termasuk wilayah kita aman terhindar dari musibah,”katanya di aminkan puluhan ribu jamaah termasuk para malaikat dan para khadam yang hadir.(Nas)