Petik Pesan Khutbah Jum’at Hadapi Era Modern Teknologi Informasi

TAPIN, KALSEL – majalahdetektif.com : Memetik berkah Jum’at seraya berharap dapatkan saat mustajab hingga hajat dan doa dikabulkan Allah ta’ala. Pesan khatib Jum’at kepada para jama’ahnya, kemajuan zaman yang semakin maju modern, seiring berkembangnya teknologi dan informasi tentunya bakal berdampak positif dan negatif bagi masyarakat.

 

“Untuk itu hendaklah kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah ta’ala. Pelihara kebenaran dan keberkahan sholat lima waktu yang kita laksanakan,” kata Alim Ulama dari daerah yang mampu bangun SDM Paguyubannya mengangkat citra kuliner lokal Bakso sampai ke tingkat Asia dan Dunia.

 

Berkat menjalani sholat lima waktu tentunya bakal membuat fisik kita sehat. Selain fisik, ruhani pun ikut tenang. Berkat membaca ayat suci Alquran dalam sholat ditambah dzikir dan shalawat bakal berikan ketenangan jiwa sehingga terhindar dari stress.

 

Media digital kini sudah banyak bertebaran di struktur jaringan Internet. Mulai dari media berbasis web, aplikasi, hingga visual. Profesi ulama para pewaris Rasulullah dan habib pun dikriminalisasi dan dibunuh dan jelas melanggar HAM berat. Pelakunya pun di KM.50 masih belum diketahui yang diduga dilakukan aparat kepolisian terbentur instruksi tugas pimpinan untuk mengawasi rombongan Habib Rizieq Syihab dengan persoalan lemahnya SDM kepolisian di ranah cybercrime.

 

Dan hukuman mati Ferdi Sambo yang menembak rekannya mendapatkan discount menjadi hukuman seumur hidup dan Presiden Jokowi menyatakan, “kita harus menghormati keputusan ini,” katanya.

 

Dan sekarang marak wilayah Abah Guru Sekumpul Martapura diacak-acak Heri Pras dengan cara meremehkan keilmuannya sampai ke tingkat maqamat dan marifat. Tahu tak tujuannya dari aspek disini adalah mereplikasi era Rj45, cara peneliti non muslim untuk tetap mengunci konten religius dalam database mereka dan menghapus sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

 

Saat era Rj45, seluruh mahasiswa tiap basic bidang studinya masing-masing banyak terpengaruh dikumpulkan dalam aplikasi windows yang pemiliknya Drop Out dari bangku kuliah dan mereka adu argumentasi dengan prinsip disiplin ilmunya, akhirnya kini di era wifi jadilah Internet sebagai pustaka internasional.

 

Apa oleh-oleh dari mahasiswi Islam bercadar, “Program jaringan ini non muslim yang temukan. Bukan kamu,”katanya pantas pornografi marak sekali hingga pencurian dalam ranah cybercrime.

 

Demikian kini religius diserang oleh lembaga atau oknum yang ingin adanya peraturan perkawinan antar sejenis di setiap negara termasuk Indonesia sehingga jangan heran dan terkejut hingga terpengaruh jika ada bapak bapak pawai karnaval 17 Agustus berbaris berpakaian ibu-ibu. Kalangan ini inginkan buat tempat juga dalam database nya untuk mereka dan tidak sekedar gender pria dan wanita saja.

 

Dilain sisi, Ustadz Adi Hidayat berkoar akan aplikasi Alqurannya dihapus dan konten religiusnya diproteksi oleh google, sehingga kode program tak sesuai fungsinya lagi. Dan dalam melakukan penghapusan ini google menghapus sentra database sehingga konten religius member lainnya ikut kena menjadi konten sensitif dan kode tak sesuai fungsi alias crash.

 

Tereplikasi literasi catatan harian yang tengah disusun di tatanan hypocampus diri kendati kejang-kejang lantaran konten religius terkunci di jalur komunikasi informasi hingga tak dapat iklan lagi. Dan catatan digital terhapusan dalam struktur jaringan Internet. Profesi Habib zuriat Rasulullah dan Ulama semestinya dihormati kini justru dimaki hingga dikriminalisasi sampai dibunuh. Arifin Billah Guru Sekumpul, Ulama kharismatik di Kalsel yang memiliki maqamat qutub di wilayah Kalimantan Selatan dihujah Heri Prass.

 

Nama-Nama Maqamat atau disebut maqam. Artinya maqamat adalah struktur jenjang menuju marifat mengenal kepada Allah. Disinilah letaknya, sebelum mengenal Allah hendaknya kita mengenal diri kita terlebih dahulu. Menurut penulis, maqam ini adalah anugerah Allah terhadap hambanya yang telah melaksanakan hak Allah atas dirinya dengan cara meneladani Rasulullah Saw. Dan yakin Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah dengan pandangan Tauhidnya baik dari Ainal Yakin, Ilmu Yakin, hingga Haqul Yakinnya terhadap Khaliq Allah Tuhan Pencipta seluruh alam semesta.

 

Dan juga mengasah iman melalui toleransi antar umat beragama dengan cara mengenal para malaikatnya, kitab-kitab Allah, hingga Nabi-Nabi Allah seperti mengenal riwayat Nabi Adam As. bapak dari seluruh umat manusia, dimana jasad tubuh manusia yang berasal dari tanah. Dan mengenal Nabi Ibrahim As Bapak Tauhid umat manusia, dan Nabi Muhammad Saw bapak Ruhani umat Islam melalui wasilah Noor Muhammad.

 

Nama – Nama Maqamat : Tobat, Wara (berhati-hati), Zuhud (Tidak Cinta Dunia), Sabar, Faqir, Syukur, Khauf Takut Kepada Allah, Raja (Mengharap pada Allah), Tawakal, Ridho.

 

Lintasan maqam diantaranya dari mulai Inabah kembali kepada Allah dan tobat menjadi landasan utama. Disinilah karena syarat untuk mendapatkan anugerah maqam dari Allahu Taala melalui dengan Inabah kembali kepada Allah dan tobat. Karena manusia tidak pernah luput dari khilaf dan dosa, karena itulah diwajibkan kepada seluruh umat manusia untuk tobat pagi, siang, dan malam kepada Allah. Berkat tobat tadi, Allah akan anugerah kan maqamat dan mengencangkan tekad azam tujuan si hamba tadi melalui hallikhwal kerinduan kepada Allah semata.

 

iLLahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Atini Mahabahtaka Wamarifataka.

 

Banyak riwayat Ulama kita tercinta kasih sayang karena Allah menyampaikan keutamaan tobat ini. Dimana Allah sayang terhadap hambanya yang suka bertobat. Dimana dirinya setiap selesai menunaikan shalat lima waktunya selalu meminta ampun kepada Allah dan mengharap ridho dan maghfirahNya.

 

Selanjutnya setelah tobat rutin dilaksanakan secara Istiqomah terus menerus, lalu meningkat ke wara atau disebut berhati-hati. Dirinya dalam membawa tubuh dengan sikap tawakalnya dari mulai berbicara hingga berjalan selalu berhati-hati. Mulai dari selalu berpikir positif dan baik sangka terhadap orang, lidah dijaganya dengan sikap waranya dengan penuh kehati-hatian agar tidak tergelincir dalam berbicara.

 

“Barang siapa menjaga percakapannya, niscaya dianugerahi Allah ta’ala berupa hikmah”.

 

Dirinya dari mulai memilih teman dan bergaul juga selalu berhati-hati sangat baik memperhatikan lingkungan sosial. Setelah itu meningkat lagi ke tingkat Zuhud, dimana dirinya menutup segala sesuatu selain Allah, karena hanya Allah Tuhannya yang disembah. Dunia mulai dijauhinya karena begitu cintanya dirinya kepada kehidupan akhirat.

 

Selanjutnya masuk ke perkara sabar, dimana Allah memberikan ujian sesuai kehendaknya kepada seseorang yang ingin marifat padanya. Contohnya dirinya selalu sabar ketika mengalami cobaan kehidupan dari Allah berupa sakit, sabar. Dirinya mengalami cobaan seperti terhimpitnya ekonomi, sabar. Mengalami ujian gangguan makhluk atau tetangga hingga kepala desa, sabar.

 

“Apabila seseorang sudah mantap dalam kesabarannya, Allah akan anugerahkan ketenangan, tenteram, damai, rindu dengan Allah. Atau Istilah Abah Guru M.Bakhiet menyebutnya jinak dengan Allah.”

 

Selanjutnya, faqir. Disini seseorang diminta untuk bergantung, bersandar, dan meminta hanya kepada Allah Ghani. Apapun hajatnya hanya kepada Allah tempat dirinya bergantung dan meminta pertolongan dalam menjalani kehidupan. Jika sampai demikian, berkat kehidupannya slalu bergantung dan bersandar semata-mata hanya kepada Allah, hikmah dari semua itu Allah akan menganugrahinya berupa Al Qurb atau dekat dengan Allah.

 

Setelah itu Syukur, disini setiap anugerah kehidupan mulai dari rezeki, kesehatan, kekuatan, jabatan, pangkat, iman dan islam yang diberikan Allah terhadap dirinya, selalu disyukurinya. Alhamdulillah. Jika seseorang itu dalam kehidupannya selalu bersyukur kepada Allah, bakal dianugerahi hallikhwal berupa keanggunan hal yang bersifat malu kepada Allah.

 

Malu tersipu ketika dihadapkan sebuah pilihan diatas sunahtullah hidup diatas hitam putih kehidupan. Ketika seseorang jatuh khilaf sontak dirinya ingat Allah dan saat dirinya ingin melanjutkan perbuatan dosanya sontak sedikit tersipu malu kepada Allah untuk melanjutkan perbuatannya.

 

Setelah itu Khauf (Takut) hanya kepada Allah. Tipe orang yang memiliki Khauf ini adalah para alim ulama yang rata-rata mereka takut kepada Allah Tuhannya. Apapun itu jenisnya kendati sangat menguntungkan dan nilai profitnya tinggi namun Allah melarang, mereka yang takut kepada Allah tidak berani. Bahkan luar biasanya, sampai ada diantara mereka yang takut kepada Allah hingga mencucurkan air mata. Dimana janji Rasulullah Saw seseorang yang pernah menangis takut kepada Allah, tidak bakal tersentuh api neraka. Sudah mendapatkan jaminan dari Allah melalui Rasulullah.Saw. Jika kalangan Awam para Salikin hore aku masuk surga berkat kebaikan ini. Jika para Khawash atau para Muridun, Alhamdulillah tenang sudah nah, baru Indra mata yang selamat dari api tapi bagaimana dengan indera tubuh lain seperti tangan dan kemaluan. Namun lain lagi kalinya dengan kalangan Khawasul Khawas para Muradun sambil berkata, Surga tak pantas bagiku, demikian Neraka tentu tak tahan panasnya. Sehingga memutuskan hanya Allah maksud diri dan tujuan hidupnya hanya ridho Allah semata. Karena dirinya tahu bahwa Allah maha tinggi, meminta surga, Husnul khatimah, dan rezeki berlimpah itu suatu permintaan yang kecil bagi kalangan mereka.Karena Allah telah menganugerahi Syukur berkat rasa Khauf takutnya kepada Allah.

 

Setelah itu Maqam Raja pengharapan kepada Allah, dirinya hanya mengharap kepada Allah bentangan curahan rahmat kasih sayang kepada dirinya. Harapannya selalu disandarkan kepada Allah baik itu harapan berupa ridho Allah maupun rahmat kasih sayangnya.

 

Setelah itu juga tawakal berserah diri kepada Allah baik urusan duniawi dan akhiratnya. Kalau sudah bertawakal kepada Allah, dirinya bakal dianugerahi Fana dimana artinya tidak melihat lagi segala sesuatunya melainkan hanya Allah semata

 

Ridho, apapun yang diberikan Allah kepada dirinya, ia selalu terima dengan lapang dada dan bersyukur. Dirinya ridho apa yang sudah ditentukan Allah terhadap dirinya menjalani kehidupan dunia ini. Dan kalau sudah seperti ini Keridhoan Allah menanti.(Nas)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *