Bukan Lumbung Pangan, tapi Stok Aman: Wali Kota Mojokerto Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Terjaga

Kota Mojokerto, Majalahdetektif.com – Meski bukan termasuk daerah penghasil pangan utama seperti beras dan jagung, Pemerintah Kota Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan bagi warganya.

Dengan luas lahan pertanian yang hanya sekitar 368,93 hektare, Pemkot Mojokerto menghadapi tantangan nyata dalam mencukupi kebutuhan pangan dari sektor produksi lokal. Namun, keterbatasan tersebut tidak menyurutkan langkah Pemkot untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kelancaran distribusi bahan pokok.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk abai terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

“Kota Mojokerto memang bukan daerah penghasil pangan pokok, tapi kami tidak tinggal diam. Ketahanan pangan tetap menjadi prioritas utama demi menjamin kesejahteraan warga,” tegasnya.

Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Pemkot Mojokerto menjalin kerja sama dengan Perum Bulog serta sejumlah daerah penghasil pangan, seperti Kota Batu, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Nganjuk. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menjaga kelancaran pasokan pangan ke Kota Mojokerto.

Selain itu, Pemkot secara rutin menggelar operasi pasar guna menstabilkan harga dan mengantisipasi gejolak di pasaran. Kebijakan ini diiringi dengan pemberian subsidi ongkos kirim untuk distribusi pangan, sehingga harga jual tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang kesulitan mendapatkan bahan pangan karena alasan harga atau distribusi. Semua harus terjamin, baik dari segi ketersediaan maupun keterjangkauan,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

Tak hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah, Pemkot Mojokerto juga mendukung petani lokal dengan menyalurkan bantuan setiap tahun, berupa benih padi, pupuk non-subsidi, serta obat-obatan pertanian. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi sekaligus mempertahankan produktivitas pertanian yang ada.

Serangkaian strategi ini menegaskan keseriusan Pemerintah Kota Mojokerto dalam menjaga ketahanan pangan, sekalipun di tengah keterbatasan lahan. Kolaborasi lintas daerah dan intervensi kebijakan yang tepat menjadi modal penting dalam menciptakan kota yang tangguh dan mandiri secara pangan. (Den)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *