DPRD Kabupaten Mojokerto Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Wonogiri

MOJOKERTO – majalahdetektif.com : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Wonogiri, didorong untuk dapat mengembangkan potensi wisata yang ada di masing-masing desanya. ”Karena banyak obyek wisata desa yang berpotensi untuk dikembangkan,” tegas Ketua Komisi III DPRD Wonogiri, Sriyono.
Pengasan Sriyono ini, Kamis (3/8), disampaikan ketika menerima kunjungan kerja DPRD Kabupaten Mojokerto, Jatim, yang melakukan studi banding ke DPRD Kabupaten Wonogiri. Rombongan DPRD Kabupaten Mojokerto ini, dipimpin Wakil Ketua Dewan Sopi’i didampingi Ketua Komisi II DPRD Mojokerto, Arif Winarko.
Di Kabupaten Wonogiri, tandas Sriyono, telah ada setidak-tidaknya 16 lokasi pengembangan potensi wisata desa, yang diupayakan menjadi destinasi baru bagi para pelancong. Yakni meliputi potensi wisata alam, seperti keindahan puncak bukit, kawasan hutan, lereng gunung dan air terjun.
Upaya perintisannya dilakukan oleh para tokoh warga desa bersama pamonng desa, serta melibatkan pula para tokoh pemuda dari Karang Taruna. ”Bahkan ada yang melibatkan para mahasiswa KKN, untuk diminta bantuannya membuat grand design rencana pengambangannya,” jelas Sriyono.
Hal yang menarik dari pengembangan potensi wisata desa ini, tambah Sriyono, ada yang kemudian langsung menjadi populer dalam memancing kedatangan para pelancong. Itu sebagaimana terjadi di obyek wisata baru Bukit Cumbri di Desa Biting, Kecamatan Purwantoro, di Wana Wisata Seper di Kecamatan Jatipurno, di puncak Gunung Cenik Desa Sendang Kecamatan Wonogiri Kota, dan di obyek wisata air terjun Watu Kotak di Desa Semagar Kecamatan Girimarto.
Menurut Sriyono, pengembangan potensi wisata desa tidak memerlukan dukungan pembiyaan dana yang besar, sebagaimana pengembangan obyek wisata yang ditangani oleh Pemkab Wonogiri. Itu terjadi, karena mendapatkan dukungan swadaya dari semua masyarakat pedesaan.
Masyarakat, tandas Sriyono, rela bergotong royong bekerja bakti membuat jalan menuju ke objek wisata yang mereka kembangkan, meski dukungan dana stimulan dari desa hanya Rp 50 juta. Bahkan sanggup mewujudkan pembangunan kebun buah di calon lokasi agro wisata Desa Conto Kecamatan Bulukerto, hanya dengan dukungan dana stimulan yang sangat minim. Yakni menanam 15 ribu tanaman buah apel dan jambu, hanya dengan dukungan dana stimulan per tanaman Rp 5 ribu.
Sekretaris DPRD Wonogiri, Gatot Siswoyo, melalui Kabag Legislasi Sutopo, menyatakan, inti materi kunjungan kerja DPRD Mojokerto tersebut, berkait pendalaman masalah KUA PPAS dan KUPA PPAS mengenai RAPBD tahUn 2018 dan APBD Perubahan tahun 2017. Yang oleh DPRD Wonogiri, itu telah dilakukan penetapan sejak Bulan Juli 2017 lalu.
Untuk KUA PPAS Rencana APBD Tahun 2018 sebesar Rp 1,244 triliun lebih, kemudian untuk anggaran belanja KUPA PPAS APBD Perubahan 2017 sebesar Rp 19,402 miliar lebih.
”Hanya saja, di luar konteks tersebut, rombongan DPRD Kabupaten Mojokerto, ternyata juga tertarik masalah pengembangan potensi wisata desa di Kabupaten Wonogiri, yang sekarang tengah dikembangkan di sejumlah desa di Kabupaten Wonogiri,” jelas Sutopo.
Wakil Ketua Dewan Kabupaten Mojokerto, Sopi’i juga menyampaikan tujuan-tujuannya Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Wonogiri.
” Kami rombongan dari DPRD Kabupaten Mojokerto tertarik untuk belajar terkait pendalaman masalah KUA PPAS, KUPA PPAS dan Potensi Wisata Desa Kabupaten Wonogiri, ” jelasnya. (Mar/Adv)

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *