Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Rahardjo menerangkan, bahwa anggraran penanganan dampak banjir sebesar Rp. 25 miliar itu akan segera direalisasikan.
“Dari hasil konsultasi kerja ke BBWS Brantas baru lalu, dapat kita ketahui bahwa anggaran penanganan dampak banjir beberapa hari lalu cukup besar, yakni Rp 25 miliar. Anggaran pencegahan bencana ini segera diaplikasikan tahun ini”, terang Sonny, Senin (06/03/2017).
Dijelaskannya, jika dana miliaran rupiah ini sedianya digunakan untuk kegiatan normalisasi sungai Sadar disepanjang wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto, peninggian tanggul sungai didaerah berdampak mulai dari Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan. “Total area normalisasi diwilayah Kota kurang lebih sepanjang 5 km”, jelasnya.
Ia mengatakan, selain dua item tersebut kegiatan juga masih fokus pada perbaikan tanggul yang ambrol di Surodinawan. “Pihak BBWS berharap kegiatan ini mendapat dukungan dari pemda setempat karena untuk pengerukan mereka butuh area pembuangan lumpur. Nah kita diminta untuk menyediakan lahan itu,” tambahnya.
Menurut pentolan partai Golkar Kota Mokokerto ini, agar maksimal, pihak Dewan siap merekomendasi pencairan dana bencana, apabila diminta sharing. “Kita siap merekom pencairan dana sharing dengan maksud penanggulangan bencana”, pungkas Sonny Basuki Rahardjo.
Sebelumnya telah diberitakan, bahwa ribuan pengungsi korban banjir luapan Sungai Sadar di Kota Mojokerto kekurangan suplai makanan. Meski Pemerintah setempat berupaya menyuplainya, namun pasokan dari dapur umum hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan sore saja. Yang mana, untuk mengatasi kekurangan pangan ribuan pengungsi ini, hingga membuat Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus berusaha menggerakkan bantuan dari kelompok masyarakat.
Selain itu, tingginya intensitas hujan yang berujung dengan meluapnya debit air sungai dan terjadinya bencana banjir yang merendam ribuan rumah warga, gerusan air juga mampu merusak tanggul anak sungai Brantas dikawasan Surodinawan gang 1 dan merusak tanggul sungai Sadar di 6 titik dengan tingkat kerusakan yang lumayan parah.
Terkai hal ini, sebelumnya juga telah diberitakan, bahwa Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini mengungkapkan, jika kondisi dasar sungai Sadar kini tinggal 3 meter dari kondisi normal 7 meter. Sedangkan bentang sungai Sadar dikawasan Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Bangsal tersisa 6 meter dari lebar yang seharusnya 16 meter. (Mar/Adv)
Berita Majalah Detektif Edisi 151, Maret 2017 :
Wakil Rakyat Kota Mojokerto Soroti Buruknya Pelayanan Kesehatan Di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo
Lagi-Lagi Dewan Kota Soroti Kinerja PDAM Maja Tirta
Terminal Kertojoyo Diambil-Alih, Dewan Kota Desak Pemkot Dapat Sumber Alternatif PAD Lain
Berjuang Gratiskan Kembali SMA/SMK, Ketua F-PKB Bersama Kadispendik Dan Komisi III DPRD Kota Mojokerto Konsultasi Ke Kemendagri
DPRD Kota Mojokerto Apresiasi LKPj Wali Kota Mojokerto Akhir Tahun Anggaran 2016
DPRD Kota Mojokerto: Anggaran Pencegahan Bencana Banjir 25 Milyar Segera Diaplikasikan Tahun 2017
DPRD Kota Mojokerto Minta Pemkot Tangani Pengangguran
DPRD Kota Dorong Pemkot Mojokerto Bentuk BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)