Kota Mojokerto, Majalahdetektif.com – Pemerintah Kota Mojokerto kembali menorehkan prestasi nasional. Keberhasilan menekan angka stunting hingga mencapai level terendah, yakni 1,16 persen per September 2025, mengantarkan kota kecil ini menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) sebesar Rp6 miliar dari Kementerian Keuangan RI.
Insentif tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 330 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 10 November 2025. Kota Mojokerto menjadi salah satu daerah yang dinilai berhasil menjalankan program percepatan penurunan stunting secara efektif, terukur, dan berkelanjutan.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau Ning Ita, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan, keberhasilan ini merupakan buah kerja kolaboratif antara perangkat daerah, tenaga kesehatan, PKK, kader posyandu hingga masyarakat.
“Apresiasi ini hasil sinergi seluruh pihak. Upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Mojokerto dilakukan dari hulu ke hilir, sehingga hasilnya dapat dirasakan secara nyata,” ujar Ning Ita.
Berdasarkan data EPPGBM, penurunan stunting di Kota Mojokerto berlangsung konsisten selama enam tahun terakhir:
• 2019: 9,04%
• 2020: 7,71%
• 2021: 4,84%
• 2022: 3,12%
• 2023: 2,04%
• 2024: 1,54%
• September 2025: 1,16%
Ning Ita menyebut capaian tersebut sebagai bukti bahwa intervensi yang dilakukan pemerintah berjalan tepat sasaran.
Penurunan ini ditopang oleh sejumlah strategi komprehensif, mulai dari edukasi untuk calon pengantin dan ibu hamil, pendampingan keluarga risiko stunting, pemantauan digital tumbuh kembang anak, hingga penguatan pola asuh melalui program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Pemkot juga menggulirkan inovasi daerah seperti:
• Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat)
• DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting)
Selain itu, bantuan pangan bagi keluarga berisiko wasting terus diberikan secara berkala untuk memperkuat ketahanan gizi.
Pemerintah Kota Mojokerto memastikan dana insentif fiskal yang diterima akan digunakan sepenuhnya untuk memperkuat program percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas SDM.
“Kami pastikan dana ini digunakan tepat sasaran agar Kota Mojokerto semakin mendekati target bebas stunting, sesuai Cita Pertama Panca Cita,” tegas Ning Ita.
Dengan capaian terendah sepanjang sejarah, Kota Mojokerto kini menjadi salah satu daerah rujukan nasional dalam keberhasilan percepatan penurunan stunting. Pemkot menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kualitas tumbuh kembang anak dan mewujudkan generasi unggul di masa depan. (Den/Adv)














