Pameran Seni Rupa Karya Arek 5 Resmi Dibuka

SIDOARJO, majalah detektif.com – Seni adalah hidup yang menghidupkan, kesenian mewujudkan keindahan yang berasal dari gerak seluruh tubuh manusia melalui berbagai aktivitas kehidupan.

 

Hari Sabtu, (6/8/2022), pukul : 18.30 wib, di bukanya Pembukaan Pameran Seni Rupa Arek 5, bertempat di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Jl. Malik Ibrahim No. 39 Pucang Anom Sidoarjo.

 

Terselenggaranya Pameran Seni Rupa merupakan bangkitnya berkesenian, kemudian diwujudkan melalui berbagai bahasa, rupa, bentuk, warna, coretan ataupun tulisan yang dapat menciptakan ruang komunikasi.

 

Drs. Sigit Widiyanto, Guru Perupa SMP 2 Balongbendo, menyampaikan bahwa dalam membuka pameran ini, saya mewakili Dinas Kabupaten Sidoarjo,”terangnya.

 

“Sebenarnya pameran ini, membuka teman-teman Perupa di Sidoarjo, untuk lebih giat berkarya, karena selama ini Sidoarjo tertinggal. Potensi Perupa di Sidoarjo ini sangat banyak sekali”,kata Sigit.

 

Arek limo yang terdiri dari : Anggi Heru, Fathur Rojib, Rudi Asri, Sentot Usdek, dan Yoes Wibowo, memiliki akar budaya Sidoarjo yang kental, dibesarkan dalam keberagaman budaya kampung yang terbiasa hidup guyub, saling menerangi dan bahu membahu.

 

Impian itu diwujudkan dalam pameran Arek Limo dengan berbagai kegiatan pendukung antara lain :

Menggandeng komunitas sastra dengan acara bedah buku, musikalisasi puisi, orasi budaya, pentas kebaya, lomba melukis layangan untuk memantik generasi baru dunia rupa, lomba kreasi lampion sebagai ajang asah kreativitas, mengenalkan Art Material pada tunas muda berupa bazzar, Sarasehan budaya untuk membuka wawasan berkesenian, menggandeng UMKM untuk kegiatan lain.

 

Yoes Wibowo, Perupa Sidoarjo memaparkan bahwa dalam Pameran Seni Rupa Arek 5, Tema besarnya adalah Regenerasi Seni, jadi kami memberikan pameran ini memang karyanya tidak bertema, kita membuat sebebas-bebasnya, seimajinasi mungkin personal masing-masing,”kata Yoes.

 

” Sejak pandemi, berkarya di Sidoarjo mulai padam, dan tujuan kami untuk membangkitkan gairah seni di Sidoarjo, dan berharap Pemerintah Daerah punya tempat untuk berkesenian, karena selama ini yang ada di Sidoarjo hanya milik pribadi atau swasta,”katanya.

 

Hal yang lebih menarik lagi dari karya Sentot Usdek, yang mempunyai pesan moral adalah lukisan Anakku Mauku, menggambarkan dalam lukisan adalah masyarakat, tokoh – tokoh politik, pemerintah, perilaku mereka, seperti ini berupa amplop-amplop semua, dan sebenarnya judul aslinya adalah Negeri Amplop,”paparnya.

 

“Tanpa bersusah payah, yang penting kita memiliki banyak uang, dengan amplop bisa memperoleh jabatan yang diinginkan”.

 

“Lukisan ini pesan untuk pemimpin – pemimpin negara dalam menyelenggarakan pemerintahan itu harus mengajarkan sesuatu yang jujur, agar bisa memberikan pesan moral yang baik bagi generasi selanjutnya. Dan ketika mereka melakukan hal yang merusak moral, itu akan ditiru, berarti warisan budaya yang jelek, ini adalah pesan pada pemerintahan,”kata Sentot Usdek.(Ldy)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *