Mojokerto, Majalahdetektif.com — Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan bahwa predikat Kota Sehat tidak boleh dipandang hanya sebagai ajang seremonial atau pencapaian simbolik. Menurutnya, predikat tersebut merupakan bentuk nyata komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Hal itu disampaikan Ning Ita, sapaan akrabnya, dalam kegiatan pembinaan dan pendampingan Program Kota Sehat yang digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu (16/4/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menghadapi penilaian Kota Sehat tingkat nasional tahun depan.
“Kota Sehat bukan tujuan akhir. Ini adalah wujud dari keseriusan kita menjadikan Mojokerto sebagai kota yang sehat dan layak huni,” tegas Ning Ita.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Then Suyanti, M.M., yang memberikan pembekalan teknis kepada seluruh pemangku kepentingan terkait implementasi sembilan tatanan Kota Sehat.
Ning Ita turut mengapresiasi kerja sama lintas sektor yang sudah berjalan baik di Mojokerto, mulai dari tingkat kota hingga kelurahan. Ia menyebut keberhasilan Mojokerto tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.
“Kekuatan Mojokerto ada pada kekompakan dan sinergi semua pihak. Ini yang menjadi modal utama kita,” ujarnya.
Pada tahun 2023, Kota Mojokerto berhasil meraih Swasti Saba Padapa, penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI, setelah memenuhi 9 tatanan dalam penilaian Kota Sehat. Tahun ini, Pemkot Mojokerto kembali bersiap mengikuti penilaian nasional dengan total 146 indikator yang harus dipenuhi.
Ning Ita optimistis Mojokerto mampu meraih predikat tertinggi, Swasti Saba Wistara, melalui komitmen dan kerja sama seluruh elemen masyarakat.
“Dengan semangat kolaboratif yang terus kita jaga, semoga Mojokerto bisa meraih Swasti Saba Wistara tahun ini,” harapnya. (Den)