TAPIN, KALSEL – majalahdetektif.com : Aksi 7 konvergensi stunting di Kabupaten Tapin dibuka Bupati Tapin HM.Arifin Arpan dalam rapat acara hasil pengukuran stunting tingkat Kabupaten Tapin Tahun 2022. Selasa (20/12), bertempat di Aula Tamasa Kantor Sekretariat Daerah Tapin.
Acara dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Tapin Dr.H.Alfian Yusuf, SKM, S.Pd, M.Kes, Kepala Bapelitbang Tapin H.Zainal Aqli, St, MT, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tapin Hj.Ahlul Janah, S,PD MSi beserta jajaran tim penanganan stunting tingkat kecamatan dan desa se Tapin.
Bupati Tapin HM.Arifin Arpan mengatakan pada hari ini kita padukan dua kegiatan tim penanganan stunting dari data Dinas Kesehatan dan Bapelitbang Tapin menjadi satu kegiatan dalam acara publikasi hasil pengukuran stunting tingkat Kabupaten Tapin tahun 2022.
Angka stunting atau permasalahan gizi buruk balita di Kabupaten Tapin dinyatakan sudah menurun dari jumlah sebanyak 11.843 orang balita. Setelah dievaluasi oleh tim penanganan stunting tinggal 1.354 dengan presentasi 11,43 persen balita yang stunting dari 136 desa di 12 Kecamatan di Tapin Kalimantan Selatan.
“Untuk mempercepat itu, kita bagi kelompok 12 kecamatan di Kabupaten Tapin. Lalu kita cari yang tertinggi, disitu diberikan asupan gizi sesuai dengan jumlah balita yang terdampak stunting itu. Disitu nantinya juga diminta seluruh satuan kerja perangkat daerah diminta turun ikut mendampingi,”katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tapin Hj.Ahlul Janah, S,PD MSi menjelaskan dalam menangani stunting ini kami langsung turun mendatangi desa. Pertama kali, desa yang jadi sasaran penanganan stunting di kecamatan Bakarangan yang didukung dana CSR dan juga desa di kecamatan ini tergolong banyak resiko stuntingnya. Selain itu juga merupakan audit kita yang baru dan ternyata merasakan dampak yang luar biasa. Selanjutnya, dalam audit kasus stunting ini pihaknya membentuk tim penanganan stunting yang didukung SK Bupati disini ada tim teknis dan tim fakta.
Tim teknisnya diketuai Kepala BKKB, wakil ketuanya Dinas Kesehatan dan turut berperan semua kabid BKKB dan dinas kesehatan beserta pejabat eselon tiga. Tim Faktanya terdiri dokter anak, obgy, dokter bedah penyakit dalam, dan ahli gizi. Kita belum memiliki psikolog, kendati tidak memiliki psikolog tapi BKKB Tapin terbaik dalam penanganan audit stunting di Kalsel.
“Berkat itu kami dinobatkan menjadi narasumber audit stunting terbaik di Kalimantan Selatan dan berkat ikhlas ditunjuk lagi oleh BKKBN Propinsi menjadi narasumber di tingkat nasional,”pungkasnya.(Nas)