Gebyar Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

TAPIN, KALSEL, majalahdetektif.com : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tapin menggelar Gebyar Gerakan Pencegahan Stunting Serentak Kabupaten Tapin Tahun 2024 yang dihadiri PJ.Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin, MPd didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, Senin (24/06), bertempat di desa Antasari Hilir, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin Kalsel.

 

Intervensi Serentak Pencegahan Stunting adalah merupakan gerakan nasional yang digagas oleh pemerintah Indonesia untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia. Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu lama. Intervensi Serentak dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Rabu, 28 Agustus 2024.

 

Dalam kesempatan itu PJ Bupati Tapin M Syarifuddin MPd didampingi ketua TP PKK Masrupah menyambut baik dan mengapresiasi gerakan pencegahan stunting serentak melalui penimbangan dan pengukuran balita dalam rangka percepatan penurunan stunting di kabupaten Tapin.

 

Dengan gerakan intervensi serentak ini, diharapkan percepatan penurunan stunting bisa tercapai secara optimal dimana yang pertama tentu harus memperhatikan sasaran kunci dalam upaya percepatan penurunan stunting.

 

“Terutama perhatian kepada calon pengantin, ibu hamil atau keluarga yang memiliki Balita atau bayi dibawah dua tahun yang saat ini juga sedang menyusui dan juga perhatian kepada balita atau bayi satu sampai umur 5 tahun,” tandasnya.

 

Sementara itu Kepala Dinas PPKB Hj Ahlul Jannah MSI mengatakan, gerakan pencegahan stunting serentak dilatarbelakangi dari upaya bersama untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, dimana tahun 2023 angka prevalensi stunting kita hanya turun 0,1% jauh dibandingkan tahun 2020. Namun kita masih punya waktu untuk mencapai sasaran yang diharapkan yakni 14% pada akhir tahun 2024.

 

Meskipun mengalami trend penurunan, prevalensi stunting pada balita di Indonesia penurunannya masih jauh dari harapan. Berdasarkan dari data survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 24,4% turun menjadi 21,06% di tahun 2022. Dan survey kesehatan Indonesia 2023 sebesar 21,5%. Data kabupaten Tapin berdasarkan data survei kesehatan Indonesia tahun 2023 sebesar 14,4%. Untuk itu diperlukan berbagai strategi dan upaya agar tujuan percepatan penurunan stunting dapat dicapai.

 

Salah satu terobosan yang disepakati bersama adalah diperlukannya gerakan yang masif di tingkat lini lapangan di grassroot atau akan rumput untuk memastikan bahwa seluruh sasaran kunci mendapatkan pelayanan secara terpadu dalam rangka percepatan penurunan stunting.

 

Dalam rangka intervensi serentak pencegahan stunting, kita melakukan monitoring Posyandu desa Antasari Hilir, kecamatan Tapin Utara dengan tujuan bahwa di Posyandu ini benar – benar telah dilaksanakan pengukuran dan penimbangan bayi bagi bayi dan balita serta pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin dan ibu hamil serta ibu nifas.

 

“Mudah – mudahan dengan intervensi serentak ini, percepatan penurunan stunting bisa menurunkan dan mencapai target yang diharapkan,” tandasnya.(Nas)

Leave a Reply