Lagi, Banjir Lumpur Genangi Pulau Merah

BANYUWANGI – MD : Banjir lumpur akibat aktivitas pembukaan lahan tambang emas di Tumpang Pitu kembali menggenangi perairan objek wisata Pantai Pulau Merah yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
    
“Lumpur kembali menggenangi Pulau Merah tersebut berasal dari Sungai Katak yang hulunya berada di kawasan Gunung Tumpang Pitu, bahkan sawah milik warga juga terendam banjir lumpur,” kata anggota Kelompok Masyarakat Pengelola Wisata Pulau Merah, Yogi Turnando, Selasa (27/9).
    
Bahkan sejumlah warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung menggelar aksi keprihatinan atas kondisi tercemarnya Pulau Merah akibat banjir lumpur tersebut karena sangat merugikan masyarakat yang berada di sekitar objek wisata Pantai Pulau Merah.
    
“Selasa ini, sejumlah warga membawa poster yang bertuliskan keprihatinan atas banjir lumpur yang sudah merendam sawah warga hingga mencapai 100 hektar dan terulangnya kembali banjir lumpur di perairan Pulau Merah,” tuturnya.
    
Menurutnya, aksi keprihatinan tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat karena tidak ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten dan pihak pemegang izin tambang emas Tumpang Pitu terhadap banjir lumpur yang melanda perairan Pulau Merah itu.
    
Informasi yang dihimpun di lapangan, banjir lumpur pertama kali terjadi pada pertengahan Agustus 2016, kemudian dibersihkan oleh perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo. Namun hujan deras menyebabkan banjir lumpur kembali terjadi pada 16 September 2016 dan 26 September 2016.
    
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Chusnul Khotimah mengatakan, banjir lumpur yang terjadi kembali di Pulau Merah karena hujan deras yang mengguyur di kawasan setempat.
    
“Pembangunan sarana dan prasarana oleh PT BSI tetap harus dilakukan sebelum memasuki musim hujan, namun kami juga meminta pengendalian dengan pembangunan sejumlah dam juga dilakukan,” tuturnya.

Menurut dia, pertemuan antara forum pimpinan daerah, PT BSI, dan kelompok masyarakat juga sudah dilakukan untuk persoalan banjir lumpur di Pulau Merah tersebut, sehingga pengendalian terus dilakukan agar banjir lumpur dari Sungai Katak dapat diminalisir. (Dimas)

Berita Majalah Detektif Edisi 146, Oktober 2016:

Pencairan Dana Lapindo Rp 54 Milyar Disetujui
Kadisnaker: UMK Jatim 2017 akan Naik 8,25 Persen
Komisi B DPRD Kabupaten Mojokerto Kunjungi PT Multi Bintang
Kota Mojokerto Raih Penghargaan Kota Sehat
Lagi, Banjir Lumpur Genangi Pulau Merah

Leave a Reply