TAPIN, KALSEL, majalahdetektif.com : Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting dan Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Tapin Tahun 2024 telah dilaksanakan dengan sukses di Aula Tamasa Kantor Sekretariat Daerah Tapin. Jum’at (14/6/2024)
Acara ini menghadirkan narasumber dari Satgas Stunting Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Dr Mahendra dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Pj.Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin, Ketua DPRD Tapin H.M.Yamani SAK,MM, Kepala Dinas PPKB Tapin Hj.Ahlul Jannah MSi, Kepala Bappelitbang Tapin Dr.H.Meidy Haris Prayoga, perwakilan Forkopimda Tapin, Pimpinan SOPD, Camat, Satgas Stunting Kabupaten Tapin serta Instansi terkait lainnya.
Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah-langkah dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tapin. Sebagaimana dalam sambutannya , Pj.Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin MPd mengatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Oleh karena itu, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup, produksi dan daya saing manusia sebagai dampak dari terganggu pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang.
Untuk itu pemerintah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas nasional merupakan langkah yang tepat dan strategis untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.Hal itu sesuai dengan dasar hukum peraturan presiden No.72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan peraturan BKKBN No.12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional angka stunting Indonesia tahun 2021 – 2024 yang menjadi landasan hukum yang kuat untuk mendukung upaya penanggulangan stunting secara komprehensif dan terarah.
Berdasarkan laporan studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di kabupaten Tapin sebesar 14,5%, atau No.1 terendah di Kalimantan Selatan pada tahun 2023 dan berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting kabupaten Tapin turun 0,1 % dari tahun 2022 menjadi 14,4%. “Tentu angka ini masih menjadi tanggung jawab kita bersama dalam melakukan upaya percepatan penurunan stunting agar bisa turun sesuai target pemerintah dalam RPJMN 2022-2024 menjadi 14%.” katanya.
Pada acara ini, juga dilakukan Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Tapin Tahun 2024. Intervensi Serentak ini merupakan upaya terpadu dan terkoordinasi untuk mencegah stunting pada anak-anak di Kabupaten Tapin. Intervensi Serentak ini bakal dilaksanakan di 135 desa lokus stunting di Kabupaten Tapin. Desa lokus stunting adalah desa yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi. Intervensi Serentak ini akan fokus pada beberapa hal diantaranya peningkatan asupan gizi ibu hamil dan menyusui, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, pencegahan infeksi pada anak, peningkatan akses air bersih dan sanitasi, dan peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini.
Pj Bupati Tapin berharap dengan Intervensi Serentak ini, angka stunting di Kabupaten Tapin dapat diturunkan secara signifikan. Beliau juga meminta kepada semua pihak terkait untuk mendukung pelaksanaan Intervensi Serentak ini.(Nas)