Kabupaten Mojokerto, majalahdetektif.com – Sebanyak 200 siswa di Kabupaten Mojokerto akhirnya bisa kembali menggenggam ijazah mereka yang sebelumnya tertahan akibat tunggakan biaya sekolah. Harapan itu terwujud melalui program Tebus Ijazah yang digagas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Mojokerto, dengan penyerahan simbolis dilakukan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Senin (25/8).
Ketua BAZNAS Kabupaten Mojokerto, Zamroni Ahmad Umar, menjelaskan bahwa tahun 2025 pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp395 juta untuk membantu 200 siswa dari berbagai jenjang. Rinciannya, 26 siswa SD/MI, 50 siswa SMP/MTs, dan 124 siswa SMA/MA/SMK.
“Ijazah adalah kunci bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja. Program ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi membuka kesempatan yang sama bagi anak-anak Mojokerto untuk meraih masa depan,” ungkap Zamroni.

Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap langkah BAZNAS yang dinilainya sangat berarti bagi generasi muda. Menurutnya, ijazah tidak bisa dipandang hanya sebagai selembar kertas, melainkan modal penting untuk menatap masa depan.
“Jika ijazah tertahan, anak-anak kita akan kesulitan melanjutkan pendidikan maupun masuk ke dunia kerja. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga, karena menjadi salah satu kunci dalam membangun masa depan,” tegas Bupati yang akrab disapa Gus Barra itu.
Meski demikian, Gus Barra mengungkapkan masih ada sekitar 137 ijazah lain yang belum bisa ditebus. Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama BAZNAS berkomitmen mencari solusi lanjutan agar seluruh siswa dapat segera memperoleh hak mereka.
“Dengan keterbatasan, kita berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi siswa yang tertinggal hanya karena persoalan biaya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Barra juga memberikan motivasi kepada para siswa dengan mencontohkan kisah nyata seorang pejabat di lingkup Pemkab Mojokerto yang mampu meraih pendidikan hingga jenjang S2, meski semasa sekolah harus bekerja keras untuk bertahan. “Kisah ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti belajar. Pendidikan justru bisa menjadi jalan menuju kesuksesan,” ujarnya.
Selain menyoroti pendidikan, Gus Barra turut mengapresiasi dukungan pihak swasta, salah satunya PT Superior Prima Sukses, yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan BAZNAS dalam program penanganan rumah tidak layak huni (RTLH). Saat ini, tercatat sekitar 9 ribu rumah di Mojokerto masuk kategori RTLH yang ditargetkan ditangani secara bertahap.
“Kami membuka ruang selebar-lebarnya bagi perusahaan maupun pihak lain untuk ikut serta mendukung program pengentasan RTLH. Gotong royong pemerintah, swasta, dan masyarakat akan mempercepat penyelesaian persoalan ini,” jelasnya.
Di hadapan tamu undangan, Gus Barra menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, pendidikan menjadi sektor paling strategis dalam mempersiapkan generasi unggul.
“Pendidikan, kesehatan, dan ekonomi memang saling berkaitan, tetapi jalur paling efektif dalam meningkatkan SDM adalah pendidikan. Melalui pendidikan, anak-anak Mojokerto bisa meraih cita-cita dan tumbuh menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya. (Den)