Mojotirto Festival 2022 Ajang Gelar Wisata Bahari Mojopahit dan Seni Tradisional Khas Kota Mojokerto

Mojokerto – majalahdetektif.com : Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dibawah kordinasi OPD Disporbud. Kota Mojokerto telah mengadakan event tahunan Mojotirto Festival dengan mengusung tajuk Umbul Dungo Mojotirto 2022, Selasa (22/3/2022) di Sungai Ngotok Jembatan Rejoto Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto.

Festival Mojotirto yang dihadiri ribuan warga Kota Mojokerto dan sekitarnya orang ini, sengaja juga mengundang MenPANRB, Kominfo, Gubernur Jatim dan Jajaran Forpimda setempat. Selain sebagai event tahunan Event ini juga dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, Sesuai pantauan media ini Pemerintah Kota Mojokerto telah lama mewujudkan Wisata Bahari Mojopahit juga memamerkan pagelaran seni,tari pelepasan secara simbolis sumber air serta tujuh jenis bibit Ikan. Pagelaran seni dan tari diantaranya terdiri dari kirab budaya yang terdiri dari penari Putri Kusumo, Prajurit Bregodo, dan Prajurit Masyarakat. Selain itu juga ditampilkan pula hiburan tari khas Kota Mojokerto seperti Tari Bedoyo, permainan tradisional, pagelaran Liang Liong Ikan serta Tari Jurit Sandi. Hal menarik lainnya selain tradisi melepas air dari Sumber air juga pelepasan tujuh jenis ikan oleh Walikota dan jajaran Pimpinan Forpimda, Ada juga yang unik dan khas Kota Mojokerto yaitu pagelaran permainan tradisional seperti Dakon, Lompat Tali, Sonda, dan lain sebagainya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita menyampaikan bahwa festival Mojotirto ini selain didasari Spirit Of Mojopahit juga untuk mewujudkanWisata Bahari Mojopahit yang telah lama dirintisnya dan sebagai bentuk syukur masyarakat Kota Mojokerto. Kota terkecil yang dialiri 3 sungai ini, mulai Sungai Ngotok, Sungai Sadar, dan Sungai Brantas selama ini tidak memiliki bencana alam berarti akibat luapan sungai.

“Kami selalu memiliki air sepanjang tahun dan Mojokerto tidak pernah mengalami banjir akibat meluapnya sungai-sungai yang melintasi Kota kami. Maka, rasa syukur itu kami wujudkan dalam bentuk penyatuan, kolaborasi, sinergi, seluruh elemen masyarakat untuk menyelenggarakan festival Mojotirto,” ujar Ning Ita.

Lebih lanjut dikatakannya, sebelumnya juga sudah melaksanakan penanaman puluhan ribu pohon jeruk di sepanjang bantaran sungai Ngotok.

“Kami telah melakukan penanaman pohon jeruk. Ada 11 ribu pohon yang telah ditanam, dan insyaallah dalam 1 tahun ke depan pohon jeruk ini akan siap panen dan akan dinikmati sebagai wisata agro,” ucapnya.

Masih kata Ning Ita, dalam rangkaian festival kali ini, juga ada penebaran benih ikan dalam menjaga ekosistem sungai. Ada yang lebih menarik dalam Mojotirto kali ini, yakni adanya pagelaran liong-liong ikan. Pergelaran seni yang menjadi bagian dari akulturasi budaya masyarakat Kota Mojokerto.

“Ini bagian dari akulturasi budaya kita tahu di Kota Mojokerto ini ada klenteng Hoek Sian Kiong yang didirikan pada tahun 1893. Itu menunjukkan bahwa di Kota Mojokerto telah terjadi penyatuan budaya dari berbagai etnis,” tutup Walikota Ning Ita. (Mar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *