Ponpes An-Nasuha Hadirkan Ustad Umar Hamdy Bakhabazy, LC Ini Dakwahnya

Mojokerto – majalahdetektif com : Ustad Umar Hamdy Bakhabazy, LC kemarin Sabtu(26/03/2022) memberikan Dakwah tentang Bekal Puasa Romadhon yang dihadiri oleh ratusan jamaah di Pondok Pesantren An-Nasuha  di Dusun Bandung Kulon RT 03 Rw IV, Desa  Gedeg, Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto

 

Menurut Ustad kondang asli Sumenep yang puluhan tahun bermukim di Mekah dan Madinah ini sebenarnya sholat jamaah fardu 5 kali sehari lebih dicintai dari pada sholat Taraweh- Sholat Tahajud dan sholat Dhuha. “Enam hari lagi kita umat Islam kedatangan tamu Bulan Suci Romadhon yang mubarok yg sangat berkah maka jadikan bulan Romadhan menjadi sarana belajar dan berusaha sholat jamaah fardu 5 waktu secara tepat waktu, Ingat Allah masih lebih mencintai sholat fardu dari sholat-sholat sunah seperti Sholat Taraweh atau Shoat Tahajud maupun Sholat Dhuha maka perbaiki sholatmu” ujar pembimbing haji ini.

 

Untuk itu Ustad Umar berharap, siapkan diri kita masing-masing, Sesuai Hadist Nabi Muhammad bersabda bulan Romadhan adalah bulan yang penuh keberkahan hukumnya wajib melaksanakan puasa Ramadhon. “Kita semua harus tahu sebelum memasuki bulan Romadhon hingga Akhir bulan Romadhon pintu- pintu surga dibuka dan neraka ditutup dan ingat Setan dibelenggu tak akan menganggu kita, ada juga malam lailatul Qodar jika menemui kita dapat pahala 1000 Bulan” jelasnya.

 

Menurutnya, jika kita melakukan puasa Romadhon semua dosa masa lalu kita diampuni Allah semua, inilah kesempatan menghapus dosa maka jangan sekali-kali ditinggalkan kewajiban ini. Bekal sebelum datang Ramadhan perlu disiapkan seperti menuntut ilmu apa yg membatalkan puasa. Sementara yg merusak pahala puasa adalah berkata yg tak berguna, berdusta, Ghibah (menyebut yg tdk disukai). “Jika kita sedang puasa tapi kita berdusta atau membicarakan kejelekan orang lain walaupun itu benar memang jelek berarti itu ghibah maka puasa kita sia2 cuma lapar dan dahaga, ampunan Allah ndak jadi turun buat pelaku ghibah.”

 

Allah Maha Pencipta dan berhak memilih tempat- tempat terbaik Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, Masjidil Aqso di Palestina sebagai tempat beribadah yang lebih menjanjikan pahala dari pada di Masjid-masjid lainnya maka tidak heran umat Islam jika Romadhon datang banyak yang berbondong-bondong ketempat tersebut maka tinggal dan bermukimlah disana.

 

“Allah selalu mencari yang terbaik maka jadilah mukmin yang terbaik, Malaikat Jibril malaikat terbaik digelari Alaihi Wasalam, Lima Nabi digelari Nabi terbaik. Ulul Azmi maka contohlah Nabi terbaik Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Isa dan Nabi terbaik dari yang terbaik Nabi kita Muhammad SAW” ungkapnya. Menurutnya hari-hari terbaik Allah juga sudah memilihnya. Hari terbaik dalam setahunnya Bulan Romadhon, Hari Terbaik dalam Sebulan terbaik Ayyamul Bidh dan Hari terbaik dalam seminggu adalah jatuh pada hari Jumat.

 

Ustad terkenal di Sunenep ini juga mengajarkan tata cara ngalab berkah yang benar, kalau di Mekah, Madinah caranya dengan Syariat ditunjukkan dan dipraktekkan bukan dengan mengelus-elus dan mencium sesuatu atau mensakralkan sesuatu yang berlebihan yang biasa dilakukan umat islam di Indonesia. “Cara ngalab berkah sesuai tuntunan Nabi Muhammad yang benar seperti para sahabat Nabi ngalab berkah dengan cara belajar ilmu dan mempraktekkannya dengan menjalankan syariat Islam yang kaffah, maka setelah nabi Muhammad meninggal jika ingin ngalap berkah maka sebaiknya seperti  jaman Nabi kita bisa mencontohnya, usahakan selalu dekat dengan orang berilmu dan sholeh, selalu berusahalah  berjamaah dan bermajelis bersamanya” ungkapnya.

 

Yang terakhir peaan Ustad Umar untuk menghadapi bulan Romadhon sesuai petunjuk Nabi Muhammad kita harus makan-minum yang terbaik Ada air zam-zam, buah Tien, habatusaudah, madu dan kurma semuanya disarankan untuk dikonsumsi saat saur dan buka puasa Rimadhon. “Selain mencontoh Nabi Cara Makan dan minum yang benar salah satunya tidak boleh terlalu kenyang dengan duduk dan pakai tangan kanan, kita saat bulan Romadhon diwajibkan baca Quran selalu beramal sholeh, sholat malam, Bertaubat dan berdoa mumpung Allah akan mengabulkan senua hajad kita semua, ingat selalu mati, buang kemaksiatan” tutupnya.

 

Dalam kesempatan tanya jawab, ada pertanyaan yang menarik, Bagamana Ustad Umar hukum wanita hamil atau menyusui apa wajib berpuasa Romadhon ” tanya Ibu Udin. Ustad Umar menjawab, “Kebanyakan ulama dan mazhab Imam Syafi’i sepakat jika wanita hamil dan wanita menyusui meninggalkan puasa Romadhon meskipun alasannya ibunya yang tidak kuat maka wajib mengkodho puasa Romadhon di lain hari, Demikiann juga meski Ibu terpaksan tidak puasa Romadhon karena takut puasanya akan berpengaruh kepada janin atau bayinya, maka harus mengkodho dan membayar fidyah, ini penting dan banyak Ibu-Ibu yang tidak faham akan ketentuan Allah ini, jika orang tua yang sudah lanjut usia ndak mampu puasa lgi mk diperbolehkan membayar fidyah” jelasnya.

 

Pengajian rutin ini diselenggarakan oleh Keluarga besar Hajah Nasuha beserta Anak Lelakinya, Ponpes. An Nasuha dan didukung oleh Media MTDJ Group (majalahdetektif com & mojokertopos.com). Pengajian diadakan sebulan sekali tiap Sabtu ke 4 pagi, ditutup dengan tanya jawab berhadiah dan makan bersama serta bagi yang berkesempatan hadir penyelenggara kajian ini menyiapkan sodakhoh beras 3 kilogram dan 2 liter minyak goreng(migor) untuk setiap saudara mukmin yang hadir dalam pengajian tersebut. (achmadmardianto)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *