Kabupaten Mojokerto, majalahdetektif.com – Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menegaskan bahwa perempuan mandiri memiliki peran sentral dalam membangun peradaban bangsa. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Silaturahmi Ikatan Hajjah Muslimat Nahdlatul Ulama (IHM-NU) Kabupaten Mojokerto, Sabtu (23/8), yang sekaligus menjadi momentum penguatan peran perempuan di era kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Acara yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) ini dihadiri ratusan anggota Muslimat NU dari berbagai kecamatan. Rangkaian kegiatan diawali dengan khataman Al-Quran, dilanjutkan tahlil kubro, salawat, serta pengajian umum. Nyai Hajjah Ucik Nurul Hidayati, pengasuh Ponpes Al-Islahiyah Pasuruan, turut hadir sebagai penceramah utama.

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Barra itu menyampaikan bahwa perempuan bukan hanya berperan dalam ranah domestik, melainkan juga menjadi penopang utama dalam melahirkan generasi berkualitas.
“Perempuan yang mandiri, hebat, dan bermartabat adalah pilar peradaban. Dari rahimnya lahir generasi unggul, dari pemikirannya lahir solusi bijak,” tegasnya.
Gus Barra mengapresiasi semangat para anggota IHM-NU yang tetap konsisten menjaga silaturahmi dan menghidupkan majelis taklim di tengah kesibukan masing-masing. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan sekadar rutinitas, melainkan kontribusi nyata perempuan dalam pembangunan spiritual dan sosial.
“Silaturahmi ini bukan hanya pertemuan, tetapi wujud nyata kemandirian perempuan dalam membangun umat,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas wilayah, mempererat persatuan, serta berperan aktif dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga sosial keagamaan. Pemerintah Kabupaten Mojokerto, kata Gus Barra, juga terus berkomitmen menjalankan program prioritas pembangunan yang membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat.
“Kemandirian bukan berarti melakukan segalanya sendiri, tetapi tentang kemampuan untuk bangkit, berkontribusi, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat,” pungkasnya. (Den)