Surabaya – majalahdetektif.com : Kisah cinta Mustofa Kamal Pasa (MKP) dengan Dokter Ikhfina Fatmawati ternyata sangat menarik disimak, mereka menikah dijodohkan orang tuanya dan Ikhfina mengenal MKP hanya dua minggu sebelum mereka menikah, menurut pengakuan Ikhfina cintanya seperti jaman Siti Nurbaya, tumbuh saat sesudah menikah dan bukannya dia praktek Dokter namun bekerja di perusahaan keluarga MKP CV. Musika dan menilai mertuanya sangat baik sekali. Hal itu terungkap saat Ikhfina dihadirkan JPU KPK dalam sidang lanjutan pemanggilan saksi-saksi pada Rabu (22/06/2022) di PN Tipikor Juanda.
Saksi kunci bernama lengkap dr. Hj. Ikhfina Fatmawati MSi ini, dalam persidangan diwarnai dengan gelak tawa dan banyak yang meneteskan air mata, dimulai dengan cecaran dan bombardir pertanyaan Jaksa KPK yang mengorek keterlibatan Saksi Ikhfina dalam kasus TPPU MKP. Lucunya saat terdakwa MKP ditanya Hakim justru mempertanyakan cintanya Ikhfina terhadap dirinya masih seratus persen apa sudah hilang setelah divonis Hakim, namun diluar dugaan Ikhfina dengan tegas menjawab tetap mencintai 100 persen bahkan lebih baik dunia akhirat.
“Kami baru bertemu Pak MKP seminggu lalu di Lapas, jika ditanya cinta saya terhadap Pak MKP meskipun dalam kondisi apapun cinta kami seratus persen lebih dunia akhirat yang Mulia Hakim” jelasnya diiringi kegaduhan para peserta sidang ada yang tertawa juga ada yg terlihat menitikkan air mata.
Terlebih saat Pengacara MKP Sidobuke, Fuad Cs diberi kesempatan Hakim untuk bertanya dan membela kliennya, ternyaa Prof Sidobuke dan Fuad Cs justru bertanya tentang Ikwal pernikahan dirinya dengan MKP, harta kekayaan MKP dan asal usulnya dan harta kekayaan orang tua terdakwa MKP dan kebaikan MKP serta Mertuanya. Ikhfina dengan mata berkaca-kaca meski dalam keadaan sakit batuk, menjawab bahwa pernikahannya dijodohkan orang tuanya masing-masing dan anehnya mengenal MKP hanya dua minggu sebelum menikah resmi dan menilai MKP dan mertuanya sangat baik padanya.
” Kami menikah setelah dikenalkan orang tua, dua minggu sebelumnya, cinta kami tumbuh saat kami telah menikah dan bekerja di CV Musika, saya makin cinta seratus persen lebih setelah tahu Pak MKP itu orangnya romantis, baik sekali, pekerja keras dan sempat membelikan rumah di Malang, apartenen di Cito Surabaya dan Padusan Pacet Mojokerto untuk saya dan anak saya, semua aset itu hasil keringat kami saat kami bekerja mensuplay sertu dan urukan bertahun-tahun ke PT.Lapindo di Porong” ujarnya Bupati Wanita pertama di Mojokerto ini.
Disinggung tentang aset dan kebaikannya mertuanya Jafarel dan Fatimah, wanita asli Ponorogo ini mengaku mertuanya juga sangat kaya, dia tidak pernah meminta hartanya dan baik sekali bahkan ratusan asetnya meski mertuanya belum meninggal saja sudah dibagi pada ketiga anaknya biar tidak ramai dan gegeran dikemudian hari, termasuk Cucu- Cucunya minta apa saja diberi dan bahkan tanpa diminta ikut menyekolahkannya sampai lulus Perguruan Tinggi.
“Mertua kami Aba Jafarel dan Umi Fatimah orangnya sangat baik dan perhatian, adil itulah yang semakin membuat saya jatuh cinta pada Pak MKP, Aset-usaha beliaunya sangat banyak semuanya telah dibagi buat Mas Topa, Adik Imam Safii dan Ning Ita kecuali rumah Kraton di Tampung Rejo yang disita KPK, apapun permintaan Cucu- Cucunya dituruti bahkan saat Pak MKP ditahan dan saya tidak bekerja tanpa kami minta Mertua saya ini yang mencukupi dan memberi semangat hingga saya jadi Bupati Mojokerto mengantikan MKP dan Adik Ipar Ning Ita sukses dan berhasil juga menjadi Wali Kota Mojokerto” jelas Ikhfina. (Mar)