Kota Mojokerto, Majalahdetektif.com – Sebuah kolaborasi budaya yang unik dan sarat makna tersaji dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-1065 Y.M. Makco Thian Shang Sheng Mu di Klenteng Hok Sian Kiong, Sabtu (19/4/2025) malam. Pagelaran wayang kulit yang menjadi bagian dari perayaan tersebut, tak hanya menarik perhatian warga, tetapi juga mengundang decak kagum dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyampaikan apresiasinya terhadap harmonisasi budaya yang terjalin erat dalam perayaan umat Tridharma tersebut. Menurutnya, hadirnya kesenian tradisional wayang kulit di lingkungan klenteng merupakan wujud nyata kerukunan dan keberagaman yang tumbuh subur di Kota Mojokerto.
“Ini adalah harmoni yang sangat indah. Dua budaya yang berbeda bisa bersatu dalam satu panggung di tempat ini. Sebuah kolaborasi luar biasa yang mencerminkan kedamaian dan toleransi Kota Mojokerto,” ujar Ning Ita.
Ia menambahkan, nilai-nilai toleransi seperti ini perlu terus dijaga dan diwariskan sebagai bagian dari identitas Kota Mojokerto, yang sejak lama dikenal sebagai kota dengan semangat inklusivitas dan keberagaman.
“Semoga kebersamaan dan kerukunan ini tidak hanya kita rasakan saat ini, tetapi juga dapat diteruskan dan dinikmati oleh generasi-generasi penerus kita,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita juga menegaskan bahwa Mojokerto merupakan contoh nyata kota kecil yang mampu menjadi teladan dalam merawat keberagaman.
“Jika ingin melihat potret harmonisasi yang sesungguhnya, datanglah ke Kota Mojokerto, bumi Majapahit. Di kota ini, pemeluk berbagai agama hidup berdampingan secara damai dan penuh rasa saling menghargai,” tutupnya.
Pagelaran wayang kulit di Klenteng Hok Sian Kiong menjadi penanda bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekayaan yang membentuk wajah Mojokerto sebagai kota yang inklusif, damai, dan penuh toleransi. (Den)