Mojokerto, Majalahdetektif.com — Memperingati Hari Kartini, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar kegiatan edukasi kesehatan yang difokuskan pada pencegahan kanker serviks dan kanker payudara. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Pemkot untuk meningkatkan kesadaran perempuan terhadap pentingnya deteksi dini serta penerapan gaya hidup sehat sebagai upaya perlindungan diri dari penyakit mematikan tersebut.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan bahwa peringatan Hari Kartini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan RA Kartini, namun juga sebagai momen reflektif untuk menguatkan peran perempuan masa kini dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga kesehatan.
“Momentum Hari Kartini adalah pengingat akan perjuangan luar biasa RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Kini, berkat perjuangan beliau, perempuan Indonesia memiliki ruang yang lebih luas untuk berkontribusi di berbagai bidang. Namun, perjuangan kita belum selesai—salah satunya adalah perjuangan melawan penyakit yang banyak menyerang perempuan, seperti kanker,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Ia menekankan pentingnya peran aktif perempuan dalam menjaga kesehatannya, terlebih karena mayoritas perempuan saat ini memikul tanggung jawab ganda—sebagai ibu, istri, dan juga individu yang berkiprah dalam dunia kerja maupun masyarakat. Menurutnya, kesehatan yang baik menjadi syarat utama agar perempuan mampu menjalankan semua peran tersebut secara optimal.
“Kita tidak bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga maupun lingkungan jika kondisi tubuh tidak sehat. Maka, menjaga kesehatan bukan hanya pilihan, melainkan tanggung jawab. Salah satunya dengan deteksi dini kanker, yang terbukti efektif menurunkan risiko kematian,” tegasnya.
Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan sekitar 300 jiwa meninggal setiap harinya, dan mayoritas korban adalah perempuan. Kanker payudara dan kanker serviks menempati peringkat teratas sebagai jenis kanker paling mematikan bagi perempuan.
“Kanker bisa dicegah. Kita bisa mengenali gejala awal, rutin memeriksa kesehatan, dan menjaga pola hidup sehat. Ingat, yang paling memahami tubuh kita adalah diri kita sendiri. Dokter bisa membantu menyembuhkan, tetapi proses pemulihan bergantung pada semangat dan kesadaran kita untuk melawan,” imbuh Ning Ita.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Wali Kota juga meninjau langsung proses pemeriksaan kanker serviks dan payudara di Puskesmas Wates dan Gedongan. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari program deteksi dini yang digagas Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto. Selama sepekan ke depan, program ini menargetkan pemeriksaan terhadap sedikitnya 270 wanita usia subur di wilayah Kota Mojokerto.
“Semoga semangat Kartini menginspirasi setiap perempuan untuk berdaya dan peduli terhadap dirinya sendiri. Mari kita jadikan kesehatan sebagai bentuk penghargaan tertinggi atas peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa,” pungkas Ning Ita. (Den)