SIDOARJO, majalahdetektif.com – Sangat disayangkan bila harga sayur di pasaran tidaklah sesuai yang diharapkan. Petani pada umumnya mengeluh bila panen sayur tiba, karena harga sayur sangatlah murah bila dijual ke tengkulak.
Djuwadi (66) warga Desa Durungbedug RT. 12 RW. 3, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, memaparkan kepada awak media pukul : 09.00 wib pada Hari Kamis (28/7/2022), ketika akan mencuci sayur kangkung yang baru saja dipanen.
Sudah berpuluh tahun Djuwadi menjadi seorang petani, “saja sejak masih muda menjadi petani mbak, hingga sekarang,”terangnya.
Djuwadi (66) memaparkan bahwa harga sayur terlalu murah bila dijual ke tengkulak, dengan harga Rp. 4000,- (perbongkok isi 10 ikat sayur). Tidak mesti harganya, kadang Rp. 5000,- atau bahkan bisa juga Rp. 2.500,- perbongkok,”paparnya.
Hal yang membuat anjloknya harga sayur, dikarenakan penuhnya pemasokan pada sayuran.
Dari keseluruhan sayuran yang dipanen, Djuwadi hanya mendapatkan hasil Rp. 1.000.000,- dari panjang 150 meter lahan yang ditanami sayuran, mulai dari berbagai macam sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, dan daun ketela.
“Biasanya bibit sayuran saya beli 1 kg bibit sayur, dan jikalau ada lahan yang kosong saya beli bibit lagi hingga 5 kg bibit sayur yang saya inginkan”.
Untuk bibit sayuran Djuwadi (66) mendapatkannya dikios-kios pupuk, dan terkadang bibit sayuran dia buat sendiri, sehingga tidak mengeluarkan biaya lebih banyak, hanya pengeluaran biaya pupuk saja.
Djuwadi (66) berharap supaya harga sayur sesuai dan tidak terlalu rendah, supaya ada kesejahteraan bagi petani sayur,”tutupnya. (Ldy)