DPUPR Perkim Kota Mojokerto Gencarkan Pembersihan Saluran Air di Permukiman Padat, Cegah Banjir dan Genangan

Mojokerto, Majalahdetektif.com – Dalam rangka menjaga kelancaran sistem drainase serta mengantisipasi potensi banjir di musim pancaroba, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) terus menggencarkan aksi pembersihan saluran air, terutama di wilayah permukiman padat dan gang-gang sempit yang rawan tersumbat.

Kepala DPUPR Perkim Kota Mojokerto, Muraji, S.T., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata pemerintah kota dalam menjaga infrastruktur dasar di tingkat lingkungan. Pembersihan dilakukan dengan menyasar saluran-saluran kecil di kampung warga yang kerap menjadi sumber genangan saat hujan deras turun.

“Fokus kami adalah membersihkan parit dan saluran air yang ada di permukiman padat dan gang-gang. Karena di titik-titik tersebut, biasanya aliran air mudah tersumbat oleh sampah rumah tangga maupun endapan sedimen,” ungkap Muraji saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/5/2025).

Pembersihan dilakukan dengan dua langkah utama, yaitu pengangkatan sampah yang menyumbat saluran serta pengerukan sedimen yang mengendap di dasar parit. Menurut Muraji, kedua faktor ini menjadi penyebab utama gangguan aliran air, yang jika dibiarkan akan menimbulkan genangan hingga banjir lokal.

“Sampah dan sedimen bisa menghambat jalannya air. Jika hujan turun deras dan aliran tersumbat, maka air akan meluap ke jalan bahkan ke rumah-rumah warga. Itulah sebabnya kami bergerak cepat untuk membersihkan saluran-saluran tersebut,” tegasnya.

Ia menambahkan, perubahan iklim yang membuat pola cuaca menjadi tidak menentu, turut mendorong pihaknya untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Meskipun secara kalender musim hujan seharusnya telah berakhir pada Mei, realitanya hujan deras masih kerap mengguyur Kota Mojokerto.

“Cuaca saat ini sangat sulit diprediksi. Di bulan Mei seharusnya sudah mulai kering, tapi faktanya hujan deras masih terus turun. Maka dari itu, kita tidak bisa hanya bergantung pada musim. Saluran harus selalu dalam kondisi bersih dan siap menampung debit air yang tinggi kapan pun,” paparnya.

Muraji juga menyampaikan bahwa petugas lapangan DPUPR Perkim secara rutin diterjunkan untuk melakukan pemantauan dan pembersihan di titik-titik rawan. Mereka bekerja sama dengan perangkat RT/RW setempat untuk memetakan wilayah yang membutuhkan tindakan segera.

Tak hanya bertumpu pada kerja teknis dari pemerintah, Muraji mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut andil dalam menjaga kebersihan saluran air. Edukasi kepada warga tentang pentingnya tidak membuang sampah sembarangan juga terus dilakukan dalam berbagai kesempatan.

“Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan. Jangan membuang sampah ke selokan, sungai, atau parit. Mulailah memilah sampah dari rumah. Jika lingkungan bersih, air akan mengalir lancar, dan potensi banjir bisa ditekan,” pesannya.

Melalui program ini, Pemerintah Kota Mojokerto menegaskan komitmennya dalam menciptakan kota yang bersih, sehat, dan bebas banjir. Pembersihan saluran air bukan hanya bagian dari tanggung jawab teknis, tetapi juga langkah preventif untuk melindungi warga dari risiko bencana yang timbul akibat buruknya pengelolaan lingkungan. (Den/Adv)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *