Mojokerto,majalahdetektif.com : Disaat Isu interpelasi menguat digambah dengan gerakan Unjukrasa, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memilih melakukan sidak proyek normalisasi saluran yang mangkrak yang dipersoalkan Komisi II DPRD Kota Mojokerto akibat ditinggalkan oleh 8 oknum kontraktor nakal dan mengantisipati kesalahan dan proses hukum kemarin Kamis(30/1/2020) Walikota juga menyelenggarakan Memorandum Of Stunding(MoU) dengan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto guna menangai kerjasama sengan pihak ketiga termasuk kontraktor-rekanan bahkan mitra termasuk media massa, berupa Pembinaan, Pengawasan bahkan penindakan proses hukum
Sidak Walikota Mojokerto Ika Puspirasari yang akrap dipanggil Ning Ita , pertamakali turun di lingkungan Kedungsari RT 1 RW 3, Langsung disambut Kepala Dinas PUPR, Mashudi yang memberi paparan perihal pekerjaan pembuatan saluran air dan pemavingan yang tidak rampung dan progres penanganannya oleh PUPR Kota Mojokerto
Dalam kesempatan itu, Ning ita tampak berdialog dengan warga, salah satunya Ibu Kamiati secara langsung, ia mendengar keluhan warga soal dampak proyek mangkrak tersebut
“Banjirnya masuk rumah, Bu. Saya takut rumah saya rusak dan roboh karena airnya cukup deras dan mengerus pondasi,” keluhnya
Mendengar keluhan warga tersebut, Ning Ita pun memotivasi warga, Ia meminta warga tak lagi khawatir dengan imbas proyek tersebut, karena pihaknya sudah ada solusi dengan cara pekerjaan dilanjutkan Dinas PUPR hingga tuntas, ” jelas Walikota.
Rombongan SIDAK walikota kemudian bergeser ke Jagalan dekat rumah dinas Walikota-Rumah Rakyat(RR), Kali ini selain Didampingi Kepala DPUPR Mashudi juga didampingi Kepala Bappeko, Camat, dan Lurah, tentunya dilanjutkan sidak memantau proyek mangkrak ditempat tersebut, Tak berselang lama rombongan meneruskan sidak ke Mentikan Gang II dan terakhir mengunjungi proyek saluran mangkrak yang kebetulan dikerjakan PUPR di Banjaranyar Gang II bersama warga setempat
Di sela-sela sidak, Kepala Dinas PUPR Kota Mojokerto, Mashudi saat diwawancai wartawan mengungkapkan, Atas perintah Walikota pihaknya kini melanjutkan proyek-proyek mangkrak tersebut,“Prioritas pembenahan kita lakukan untuk lingkungan Kedungsari, Banjaranyar, Mentikan, dan Magersari,” jelasnya
Menurutnya, PUPR terpaksa mengambil alih setidaknya 6 lokasi “Proyek Kelurahan yang mangkrak ada 4 lokasi, PU ada 4 lokasi, namun dua lokasi progresnya nol persen,” ungkapnya
Menurut mantan Kasatpol PP, untuk mengantisipasi banjir dan kerugian warga berdampak pihaknya juga melibatkan pasukan orange yang diturunkan sudah hampit seminggu, Selain meneruskan galian u-gutter, pasukan oranye juga memasang bedeng dari gedek agar air hujan yang meluap tidak mengerus pondasi rumah warga.
Sesuai pantauan media ini di lingkungan Banjar Anyar II, Walikota memantau langsung pembenahan saluran yang mangkrak dan berdampak sepanjang 11 meter dan menanyai langsung Mulyono yang sempat melaporkan kerugian mangkraknya proyek didepan tokonya kepada anggota Komisi II, saat ditanyai Walikota menyatakan puas dengan penanganan Walikota yang memilih langsung menangani dam tidal larut dalam polemik Interpelasi, “Saya puas penanganan proyek saluran yang ditinggalkan oknum kontraktor yang diambil alih pihak PUPR, semoga penanganan proyek dilingkungan Kelurahan lainnya makin baik” ujar pemilik toko ini
Sementara Ketua LPM Suroso yang diwakili oleh Sardi Bendahara LPM Saat ditemui media ini mengungkapkan bahwa pengerjaan proyek diwwilayahnya sekitar 2, 4 Milliar proyek saluran yang ambrol sepanjang 11 meter sudah ditanganinya bersama PUPR, “Alhamdullilah biaya pemeliharaan sudah cukup dan warga merasa puas, jalanpun hampir sepanjang setengah kilo juga sudah selesai dan warga makin senang” jelasnya didampingi Camat Magersari
Sesuai pantauan media ini di Rumah Rakyat, Ning Ita setiap hari penuh dengan agenda bahkan hampir tiap hari pulang larut malam terkesan tidak ada waktu untuk keluarga, seperti misalkan Kamis (30/01/2020) setelah sidak proyek mangkrak yang telah ditangani PUPR-LPM, siangnya Musrembang di Kelurahan Wates, Ngantor; sorenya melakukan Memorandum Of Stunding dengan Kejari Kota Mojokerto terkait pendampingan dan penanganan proyek kerjasama Pemkot Mojokerto dengan pihak ketiga, pengawasannya serta tindakan hukumnya, saat Mahrib dan Isyaa media ini numpang di Musholla RR juga dipenuhi kesibukan menjalankan tugas sebagai Walikota
Perlu diketahui, mangkraknya sejumlah proyek Tahun Anggaran 2019 lalu sempat membuat dewan geram. Mereka menyoal kinerja pemerintah yang membuat warga merasakan dampak banjir dan mengalami kerusakan akibat mangkraknya dampaknya proyek normalisasai saluran yang “didak-kan” kontraktor nakal dan Jumat(31/01/2020) akan ada Unras atas nama FKMM yang diikuti 500 pengunjuk rasa. (Achmadmardianto)