Mojokerto – majalahdetektif.com : Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Budiarto yang membidangi Dinas Kesehatan mengapresiasi Seminar dalam rangka memperingati hari kesehatan jiwa sedunia dan hari anak sedunia yang telah diadakan Dinkes PPKB Kota Mojokerto. “Seminar tersebut adalah wujud Pemerintah Kota Mojokerto peduli terhadap anak dan kesehatan jiwa masyarakat Kita Mojokerto,” ujar Budiarto, Selasa (21/11/2023).
Ketua Partai PKS Kota Mojokerto ini berharap, semua warga Kota Mojokerto bisa bebas dari bullying yang bisa menyebabkan bunuh diri. “Kota Mojokerto mempunyai SDM yang unggul. Saya yakin guru dan orang tua di Kota Mojokerto bisa memberikan teladan yang baik untuk anak-anak Kota Mojokerto,” harap Budiarto Caleg Mojokerto 1 Nomor 1 asal PKS ini.
Sesuai pantauan media ini Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, Dokter Farida Mariana mengatakan, hari kesehatan jiwa sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Memang kejadian gangguan jiwa trennya semakin meningkat. “Menurut hasil survey tahun 2018, sekitar 19 juta remaja mengalami gangguan mental emosional. Mungkin jika dilakukan survey lagi angkanya akan meningkat. Hal ini bisa terlihat dari media sosial yang menunjukkan adanya bullying hingga bunuh diri” ungkap Farida, Senin (20/11/2023) di Lantai 4 MPP Gajahmada.
Doktet Farida menegaskan, tentunya ini menjadi perhatian Dinkes PPKB Kota Mojokerto. Makanya hari ini pihaknya melaksanakan seminar yang di khususkan untuk remaja sesuai arahan ibu Wali Kota Mojokerto. “Pesan dari Ibu Wali Kota Mojokerto adalah kita harus mengawal sisi psikologis remaja. Jadi ada remaja Kota Mojokerto yang sampai menyakiti diri sendiri,” ujar Farida.
Masih kata Farida, kegiatan hari ini diikuti 225 peserta yang terdiri dari guru BK SMP dan SMA sederajat dan perwakilan 3 murid dari setiap SMP dan SMA sederajat Kota Mojokerto. “Semoga seminar ini bisa memperkuat support system. Semoga murid-murid faham jika ada masalah berbicaranya kepada siapa,” harap Farida.
Wali Kota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, S.E. menambahkan, setiap tanggal 20 November marilah memperingati hari anak sedunia. “Jadi usia 17 tahun ke bawah itu masih kategori anak-anak berdasarkan undang-undang. Jadi yang masih 17 tahun belum dikatakan dewasa. Disebut dewasa jika sudah 17 tahun ke atas,” terang Ning Ita sapaan karib Wali Kota Mojokerto.
Ia berharap semoga anak-anak Indonesia dan anak-anak Kota Mojokerto bahagia dan sejahtera. “Dalam memperingati hari anak sedunia kita ingin berdialog. Paling tidak ada 200 peserta ini bisa mewakili suara anak-anak Kota Mojokerto,” jelas Ning Ita.
Pihaknya punya tanggung jawab di tahun 2045 bisa mewujudkan generasi emas. “Kalian akan menggantikan posisi pemimpin saat ini. Kami menyiapkan kalian untuk menjadi SDM yang unggul. Saya menekankan kebahagiaan itu harus terus dijaga. Sejak kalian kecil sampai kalian dewasa,” pesan Ning Ita.
Ning Ita berpesan, kebahagiaan adalah salah satu unsur yang paling menunjang di usia dewasa. “Masa anak-anak yang berada dalam tekanan dan kesedihan akan sangat berpengaruh pada mental dan psikologis mereka. Jumlah bullying di salah satu lembaga negeri Kota Mojokerto yang sudah dilakukan survey menyatakan telah terjadi bullying 90%,” kata Ning Ita.
Ia menuturkan, survey tersebut dilakukan tertutup, tanpa takut identitasnya diketahui. “Kalian diminta terbuka siapa yang pernah melakukan bullying kepada kalian. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Kita berdiskusi sebagai orang dewasa. Bagaimana menyelesaikan persoalan ini agar bisa bebas dari bullying,” harap Ning Ita. (Mar/Adv)