Surabaya – majalahdetektif.com : Anggota Satpol PP Surabaya menjadi korban pengeroyokan pemuda tidak dikenal. Peristiwa itu terjadi di traffic light Dupak.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Anggota Satpol PP yang diketahui bernama Sandy Prasetyo dikeroyok oleh gerombolan pemuda, saat berada di atas kendaraan. Merasa terpojok, ia mengeluarkan tongkat untuk membubarkan mereka.
Kasat Pol PP Eddy Christijanto membenarkan bahwa anggotanya menjadi korban pengeroyokan, oleh sejumlah pemuda yang belum diketahui identitasnya.
“Iya benar. Jadi ceritanya dia setelah jaga di perbatasan Romokalisari. Dia mau pulang ke Mako untuk absen finger print. Karena dia shift pertama sampai jam 15.00 WIB selesai tugas,” kata Eddy, Sabtu (2/1/2021).
Eddy menambahkan, sampai di traffic light Dupak anggotanya melihat dua kelompok pemuda. Tiba-tiba Setelah lainnya pergi. Tiba-tiba Sandy didekati lalu diserang dengan dipukul.
“Karena banyak, anggota kita reflek turun dari motor, kuncinya juga sempat mau diambil sama kelompok itu. Kemudian mengambil tongkat button itu. Kemudian melakukan perlawanan. Dan ada dua orang membawa senjata tajam, dipukul kena tangannya. Kemudian mereka lari,” ungkap Eddy.
Eddy memastikan, atas kejadian tersebut anggotanya tidak mengalami luka serius. Cuma mengalami luka gores di bagian lutut dan punggungnya memar terkena pukulan.
“Tapi kami minta malam ini kita laporkan ke polisi terkait dengan pengeroyokan itu,” terang Eddy.
Kapolsek Bubutan AKP Bambang Prakoso juga membeberkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih meminta keterangan dari korban.
“Iya benar kejadiannya. Saat ini (korban) masih dimintai keterangan. Untuk luka terbuka itu nggak ada. Mungkin memar iya, tapi kita mintakan visum,” terang Bambang seperti yang dikutip dari detik.
Bambang belum bisa memastikan soal pelaku pengeroyokan tersebut. Apakah kelompok pemuda atau geng motor. Pihaknya masih mengumpulkan data-data terkait kejadian tersebut.
“Anak muda sedang nongkrong di situ. Tapi kronologinya si korban tidak sedang melakukan apa pun. Lagi mau pulang, berhenti di traffic light tiba-tiba ditendang. Padahal bukan melakukan penertiban, kebetulan pakai baju dinas tiba-tiba diserang,” ujar Bambang. (san)