Mojokerto-www.majalahdetektif : Mungkin diantara pembaca pernah berwisata dan sekedar mampir diobyek wisata Api Abadi Bekucuk, dulu merupakan obyek wisata andalan Mojokerto khususnya wilayah utara sungai, sayangnya sekarang mati dan warga mengharap penanganan khusus Bupati Mojokerto yang baru terpilih Dokter Ikhfina-Gus Barra(Ikbar)
Obyek wisata api abadi Bekucuk ini sempat melejit tahun 1990-an, obyek wisata Api abadi tepatnya berada didusun Bekucuk, Kelurahan Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto kini menjadi wilayah rawan banjir, Dulu sampai sekarang utamanya yang bermukim dan pernah berkunjung disana pasti banyak yang tahu tempat tersebut selain sangat elok dan indah ada nuansa sakral, bahkan angker juga, sebab dipercaya tempat tersebut juga dihuni oleh makluk tak kasat mata yang dikenal masyarakat sekitar utamanya masyarakat utara sungai Brantas dengan sebutan Cang Abang, Wujudnya mereka mukanya, kulitnya, rambutnya dan bajunya berwarna merah dan sering muncul disekitar punden, jalan tikungan tajam menuju lokaai api abadi Bekucuk, perempatan dekat balai desa, di jembatan-jembatan, akibatnya sering ada kecelakaan lalu lintas akibat kemunculannya makluk tersebut dijalanan
Saat media ini sempat berbincang-bincang dan mewancarai tokoh masyarakat setempat bernama Rochmad (61 th) menyatakan bahwa kini keberadaan obyek wisata Api Abadi Bekucuk sudah tidak lagi relevan dengan namanya api abadi kini jadi api mati, perlu dihidupkan lagi apinya, menurutnya tempat tersebut masih sangat sakral dan sungguh diluar dugaan.
“Obyek wisata Api Abadi Bekucuk kini sungguh memprihatinkan, perlu penanganan serius saat musim hujan dan banjir tiba seperti saat ini genangan air di punden bisa mencapai setengah hingga satu meter lebih diatas puser orang dewasa, akibatnya selain membuat sengsara warga Tempuran dan sekitarnya otomatis sumber apinya- Api Abadi Bekucuk pasti mati, ingat rumus kimia api jika terkena air apalagi direndam air pasti mati sebesar apapun apinya, ini PR kita semua utamanya Bupati Mojokerto dan harus dicari solusinya menghidupkan kembali sumber api tersebut” jelasnya
Mantan anggota Brimob Medaeng yang pensiun tahun 2013 ini juga menjelaskan bahwa dulu dirinya sejak kecil obyek wisata Api Abadi Bekucuk jadi andalan Mojokerto di Utara Sungai sejajar dengan obyek-obyek wisata di Pacet dan Trawas Mojokerto, dia berharap agar Bupati yang baru utamanya Wabupnya Gus Bara bisa menangani dan menghidupkan kembali obyek wisata di tanah kelahirannya ini.
“Saya mengimpikan Obyek wisata Api Abadi Bekucuk dihidupkan jembali, Ibarat sumber air pasti salurannya masih ada harus dicari dan ditemukan sumber mata api biar muncul sumber apinya, kami sangat berharap Bupati yang baru terpilih utamanya Gus Barra yang baru berkunjung kesini dan sempat memberikan bantuan pada warganya, Agar bisa berbuat yang lebih agar obyek wisata tersebut hidup kembali” ujar eks Korp Bhayangkara ini.
Rachmad juga bercerita Api Abadi Bekucuk yang merupakan punden sejak dulu dihuni oleh makluk yang dinamai Cang Abang namun keberadaannya dipercaya tidak pernah sirna tapi masih membawa cerita yang unik dan mengejutkan bahkan menakutkan
“Dulu saat obyek wisata Api Abadi Bekucuk terurus tidak pernah ada masalah dengan penghuninya Cang Abang, namun sejak tahun 2013 makluk-makluk tak kasat mata itu sering muncul dipertigaan tajam dekat jalan menuju ke punden, tikungan tajam dekat Balai deaa Tempuran dan jembatan sering diketahui muncul berwujud perempuan cantik, laki-laki besar dan anak-anak namun kemunculannya punya ciri khas semuanya warna merah baik mukanya, rambut kulitnya dan pakaiannya akibatnya tidak jarang menganggu, menakuti pemakai jalan dan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” jelasnya.
Sesuai catatan media ini tahun 1993 Gubernur Basofi Soedirman menjabat Gubernur Jawa Timur, api abadi Bekucuk Mojokerto tidak kalah populer dengan api abadi yang ada di Madura dan Banten, Api Abadi ini dijadikan Api Penyulut Obor PON dan event-event lainnya yang diselenggarakan Di Jawa Timur dan daerah lainnya dan dulu sangat ramai untuk ‘ampiran’ yang lagi melakukan perjalanan jalur utara sungai Brantas, dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara.(achmadmardianto)