Banyak Cara Bersedekah Yang Kliru, Inilah Cara Bersedekah dan Bertransaksi Yang Benar

Mojokerto – majalahdetektif.com : Masih banyak umat Islam yang belum paham dan belum tahu persis bagaimana bersedekah dan bertransaksi yang benar, tenyata dasarnya adalah iklas, mendahulukan orang tuanya, saudara kandung, kerabatnya, baru anak yatim dan kaum duafa, khusus bertransaksi dengan Allah juga ada yang gratis yaitu sedekah membela agama Allah (Fisabilillah) dan menghidup-hidupkan Agama Allah (Muhyidin) yang semuanya benar hanya bertransaksilah dan bersedekahlah hanya karena Allah semata dan berharap jugalah hanya padaNya agar  mendapat ridhoNya.

 

Ustadz Musyafa Penceramah asli Lamongan yang melalang buana di Jawa Timur ini dan sangat populer di Mojokerto hadir sebulan sekali setiap awal bulan di Masjid Al Hidayah Jalan Brawijaya Kota Mojokerto ini, Saat dakwah  menyatakan bahwa saat ini banyak pemberian sedekah yang masih keliru dan salah sasaran dan harus segera diluruskan, ” Bersedekah itu yang benar utamakan dulu orang tua, saudara sendiri dan karyawan kita baru kerabat yang perlu dibantu kemudian anak Yatim Piatu serta Kaum Duafa baru setelah dirasa cukup dan merata, maka kita bisa bersedekah pada masyarakat umum yang mendesak membutuhkan uluran tangan kita dan jika dana kita masih berlebih sedekahlah untuk bangun masjid dan terakhir bisa harta kita masih melimpah, maka sebaiknya fokus alirkan dana yang kita punya untuk berjihad dijalan Allah. Saat ini banyak yang salah orang tua, keluarga dan karyawannya sendiri terabaikan dalam kita memberikan sedekah, tidak jarang seseorang mendahulukan bangun masjid dan berjihad ayo kita urutkan agar tidak salah sasaran” ungkap Pengurus PW Muhammadyah Jawa Timur ini.

 

Menurut Ustad Kondang, yang dikenal kritis, keras kadang lucu ala Suroboyoan ini, tentang bertransaksi dalam semua bidang yang benar hanya bertransaksilah hanya dengan Allah, Dalam firmannya Allah jelas bersedia mengantinya dengan kekayaan yang sangat besar hal ini sering terbukti dan datangnya balasan itu dari arah yang tidak disangka-sangka dan sesuai kebutuhan kita ” Ingat Bertransaksi sedekah yang pasti mendapat hasil beda bertransaksi dengan manusia banyak salah dan lupanya, kita ya hanya bertransaksi dengan Allah, transaksi dengan mausia boleh tapi sebatas menjual dan membeli itupun harus jujur dan disepakati bersama ada akad, Menurutnay apabila kita tidak punya banyak harta cukup sesekah nyawa dan menjadi pendakwah saja dengan cara jadi pembela agama Allah (Fisabilillah) dan menghidup-hidupkan agama Allah (Muhyidin) ini malah lebih baik dan merupakan puncak sesekah dan bertransaksi dengan Allah.  Yang pasti menurutnya  jika kita membela Agama Allah, Allah menjamin kita masuk Syurga.

 

“Ingat Al Quran Surat 34 : 39 Surat Saba’ Disitu Allah berjanji, Allah adalah sebaik-baiknya pemberi, maka gantungan rejeki hanya pada Allah semata bukan lainnya” jelas Ustad yang tinggal dekat Masjid Al Akbar Surabaya ini.(Mar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *