Kabupaten Mojokerto, majalahdetektif.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto menghadirkan terobosan baru di bidang transportasi publik dengan meluncurkan layanan angkutan umum rute Terminal Kertajaya – Terminal Mojosari – Terminal Trawas. Layanan yang diberi nama GOTRA MOJO (Mojokerto-Mojosari-Trawas) ini diresmikan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, di Lapangan Trawas, Selasa (19/8).
Peluncuran GOTRA MOJO berlangsung meriah, disaksikan ribuan masyarakat, Forkopimda, serta tamu undangan. Acara semakin semarak dengan pawai drumband pelajar se-Kecamatan Trawas. Dengan tema “80 Tahun RI: Transportasi Umum untuk Semua, Kemerdekaan untuk Semua,” GOTRA MOJO diharapkan menjadi akses transportasi publik yang aman, terjangkau, dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pada tahap awal, dua armada Isuzu Elf siap melayani penumpang setiap hari. Jadwal keberangkatan dimulai pukul 06.00 hingga 16.15 WIB, dengan tarif resmi sebagai berikut:
Rp10.000: Terminal Kertajaya – Terminal Mojosari
Rp17.000: Terminal Mojosari – Wisata Air Terjun Dlundung – Terminal Trawas
Rp25.000: Terminal Kertajaya – Terminal Trawas (langsung)
Tarif ini dinilai terjangkau, terutama bagi pelajar dan wisatawan yang sering mengakses kawasan wisata Trawas-Pacet.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Barra itu menegaskan bahwa kehadiran GOTRA MOJO bukan hanya menjawab kebutuhan transportasi masyarakat, tetapi juga bagian dari strategi mengembangkan pariwisata Mojokerto.
“GOTRA MOJO adalah simbol kebangkitan Mojokerto sebagai daerah wisata. Layanan ini bukan sekadar transportasi, tetapi komitmen pemerintah menyediakan akses publik yang murah, nyaman, aman, dan mendukung pengembangan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Gus Barra juga menekankan pentingnya peralihan masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan umum untuk mengurangi kemacetan di kawasan wisata.
“Kawasan Trawas-Pacet adalah destinasi strategis, tetapi sering terkendala macet dan terbatasnya transportasi umum. Dengan GOTRA MOJO, masyarakat dan wisatawan punya pilihan lebih baik. Saya mengajak seluruh warga, perangkat desa, dan pelaku wisata untuk mendukung layanan ini,” tegasnya.
Ke depan, Pemkab Mojokerto berkomitmen memperluas cakupan trayek serupa di wilayah lain, sehingga manfaat transportasi publik semakin dirasakan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemkab Mojokerto. Menurutnya, GOTRA MOJO adalah langkah strategis dalam mendukung aksesibilitas pariwisata sekaligus memperkuat konektivitas transportasi antarwilayah.
“Trayek ini akan menghubungkan Trawas dengan pusat kegiatan di Kota Mojokerto sekaligus melintasi kawasan wisata. Harapan kami, layanan ini mampu meningkatkan ekonomi lokal sekaligus menarik minat wisatawan,” jelasnya.
Nyono juga mendorong Pemkab Mojokerto untuk menerapkan skema Buy the Service agar layanan transportasi lebih terjangkau dan menyediakan opsi pembayaran non-tunai. Selain itu, GOTRA MOJO direncanakan terintegrasi dengan layanan Trans Jatim yang menjadikan Terminal Kertajaya sebagai simpul utama.
Dengan hadirnya GOTRA MOJO, Mojokerto semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan Jawa Timur. Transportasi publik bukan hanya sarana mobilitas, tetapi juga instrumen pemerataan pembangunan, peningkatan ekonomi, dan daya saing daerah. (Den)