Gus Barra Perkuat Kapasitas Penanggulangan Bencana di Mojokerto Melalui Bimtek Pasca Bencana

Mojokerto, Majalahdetektif.com – Sebagai bagian dari Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra atau Gus Barra menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan daerah terhadap bencana. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pasca Bencana pada Selasa (18/3) siang.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menangani dampak bencana, terutama dalam fase pemulihan pasca kejadian. Dalam sambutannya, Gus Barra menegaskan pentingnya penerapan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana) sebagai metode yang dapat membantu masyarakat terdampak bencana dengan lebih cepat dan akurat.

“Pendekatan Jitupasna berfokus pada pemulihan infrastruktur dan perekonomian pasca bencana. Oleh karena itu, sinergi dan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar Mojokerto semakin tangguh menghadapi bencana,” ujar Gus Barra.

Lima Strategi Penanggulangan Bencana

Selain menyoroti pentingnya Jitupasna, Gus Barra juga membagikan lima strategi utama dalam penanggulangan bencana yang harus diterapkan oleh pemerintah daerah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya:
1. Mengubah Paradigma – Dari pendekatan reaktif menjadi proaktif, dengan fokus pada mitigasi risiko dibandingkan hanya merespons saat bencana terjadi.
2. Membangun Sistem yang Komprehensif – Penanggulangan bencana harus menjadi bagian dari pembangunan daerah yang terintegrasi.
3. Menanamkan Karakter Peduli – Masyarakat perlu memiliki jiwa solidaritas yang tinggi terhadap korban bencana, tanpa memandang latar belakang mereka.
4. Kolaborasi yang Kuat – Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi bencana. Semua elemen, termasuk komunitas, dunia usaha, dan akademisi, harus terlibat aktif.
5. Peningkatan Kapasitas SDM – Para pelaku penanggulangan bencana, termasuk relawan BPBD, perlu terus mengembangkan keterampilan dan kemampuannya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra juga menyampaikan apresiasi kepada para relawan dan mitra BPBD yang selama ini telah menjadi garda terdepan dalam menghadapi bencana di Mojokerto.

“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh relawan, mitra BPBD, organisasi masyarakat, dunia usaha, akademisi, serta masyarakat Kabupaten Mojokerto yang selalu aktif dalam penanggulangan bencana,” tambahnya.

Pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB)

Sebagai bagian dari Bimtek, dilakukan pula sesi pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) oleh Bupati Mojokerto bersama Wakil Bupati Mojokerto, M. Rizal Oktavian.

Menurut laporan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida S., kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari 74 perwakilan Destana (Desa Tangguh Bencana) dan 26 relawan pengurangan risiko bencana.

“Peserta Bimtek ini akan dikukuhkan langsung oleh Gus Bupati dan Mas Wabup. Mereka nantinya akan menjadi ujung tombak dalam upaya mitigasi dan pemulihan pasca bencana di Mojokerto,” jelas Yoie.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Mojokerto semakin siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana serta mampu melakukan pemulihan secara lebih cepat dan efektif. (Den)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *