Kota Mojokerto, majalahdetektif.com — Kota Mojokerto kembali mencatat prestasi membanggakan di bidang pengembangan masyarakat digital. Berdasarkan hasil pemetaan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, skor IMDI Kota Mojokerto meningkat tajam menjadi 52,38 poin, naik 5,52 poin dari tahun sebelumnya yang berada di angka 46,86.
Kenaikan tersebut sekaligus mengantarkan Kota Mojokerto naik kelas dari kategori “Cukup” menjadi “Tinggi”, serta melampaui capaian rata-rata Provinsi Jawa Timur (49,17) dan rata-rata nasional (44,53). Capaian ini menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kota Mojokerto dalam membangun ekosistem masyarakat digital yang adaptif dan inklusif.

Peningkatan nilai IMDI 2025 terutama disumbang oleh dua pilar utama, yakni Pilar 1 (Infrastruktur dan Ekosistem Digital) serta Pilar 3 (Pemberdayaan Masyarakat). Pada Pilar 1, skor meningkat dari 64,88 menjadi 69,53, atau naik 4,65 poin. Sedangkan pada Pilar 3, lonjakan terjadi cukup signifikan dari 26,08 menjadi 50,13, meningkat 24,05 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Kedua pilar tersebut menunjukkan bahwa dukungan infrastruktur digital di Kota Mojokerto semakin kuat, diikuti dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi untuk aktivitas sosial, ekonomi, dan pelayanan publik.
Meski demikian, dua pilar lainnya masih menjadi perhatian. Pilar 2 (Keterampilan Digital) mengalami penurunan dari 59,63 menjadi 49,33, dan Pilar 4 (Pekerjaan) sedikit turun dari 38,11 menjadi 37,75. Data ini menandakan perlunya penguatan kembali pada aspek literasi dan kompetensi digital masyarakat agar pemanfaatan teknologi tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga produktif.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang telah berkontribusi dalam peningkatan indeks tersebut.
“Peningkatan nilai IMDI ini merupakan bukti nyata bahwa Kota Mojokerto terus bergerak maju dalam transformasi digital. Terima kasih kepada seluruh pihak — perangkat daerah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat — yang bersama-sama mewujudkan ekosistem digital yang hidup dan partisipatif,” ujar Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Mojokerto akan menindaklanjuti capaian ini dengan fokus pada penguatan literasi dan keterampilan digital masyarakat.
“Tantangan berikutnya adalah memastikan masyarakat tidak hanya memiliki akses digital, tetapi juga mampu menggunakannya secara produktif, kreatif, dan bertanggung jawab. Ini menjadi prioritas kami agar transformasi digital benar-benar berdampak pada kesejahteraan dan kualitas hidup warga,” tambahnya.
Dengan capaian IMDI yang kini masuk klasifikasi “Tinggi”, Kota Mojokerto meneguhkan diri sebagai salah satu kota kecil dengan progres digitalisasi masyarakat tercepat di Jawa Timur. Ke depan, sinergi lintas sektor akan terus diperkuat guna memastikan keberlanjutan pembangunan digital yang inklusif dan berkeadilan. (Den)