Mojokerto, Majalahdetektif.com — Pemerintah Kota Mojokerto terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendekatan edukatif yang menyentuh keluarga. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah dengan menggelar Sosialisasi Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) untuk bekal anak sekolah. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Jumat (23/5), dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan prioritas utama dalam pembangunan daerah. Ia menilai pemenuhan gizi anak sejak usia dini sangat penting untuk membentuk generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tangguh.
“Ini merupakan sinergi yang baik antara DinsosP3A dan TP PKK. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nyata kita bersama dalam mewujudkan cita pertama Panca Cita Kota Mojokerto, yaitu peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan,” tutur Ning Ita.
Menurutnya, pola konsumsi anak-anak, khususnya dalam bekal yang dibawa ke sekolah, harus mulai diarahkan agar tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi dan aman. Sosialisasi menu B2SA ini, lanjutnya, merupakan salah satu ikhtiar untuk memperbaiki kualitas konsumsi makanan anak-anak sejak dari rumah.
“Tugas kita hari ini adalah menyiapkan generasi penerus bangsa. Melalui edukasi gizi ini, kita berupaya menciptakan pondasi awal untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ning Ita menyoroti pentingnya peran ibu dalam menjaga kualitas konsumsi pangan keluarga. Ia menyebut ibu sebagai manajer utama dalam keluarga yang memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan asupan gizi anak-anaknya.
“TP PKK harus terus mengedukasi para ibu agar lebih peduli terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka. Bukan hanya soal gizi, tetapi juga kebersihan dan keamanan pangan. Ini juga mendukung program nasional Makanan Bergizi (MBG),” jelasnya.
Ia juga berharap, pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diteruskan oleh para kader PKK hingga ke tingkat dasawisma. Menurutnya, transformasi pola konsumsi harus dimulai dari rumah dan terus diperluas melalui jejaring komunitas yang ada.
“Ilmu yang diperoleh hari ini harus ditularkan kepada masyarakat luas, agar semakin banyak keluarga yang sadar akan pentingnya pola makan sehat dan lingkungan yang bersih,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya konsumsi pangan sehat berbasis keluarga, yang menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi Kota Mojokerto yang unggul, sehat, dan berdaya saing di masa depan. (Den)