Mojokerto, majalahdetektif.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar Sosialisasi Perda Nomor 6 Tahun 2025 tentang RPJMD 2025–2029, Senin (22/9/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Graha Majatama dan ruang rapat lantai 2 ini diikuti 644 peserta dari camat, perangkat desa, serta perangkat daerah.
Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Drs. Bambang Eko Wahyudi, M.Si, melaporkan bahwa sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk menyamakan persepsi seluruh pemangku kepentingan.

> “RPJMD adalah pedoman utama pembangunan daerah. Kami ingin memastikan desa, perangkat daerah, dan dunia usaha memiliki pemahaman yang sama, sehingga perencanaan dan pelaksanaan program menjadi selaras dan berkelanjutan,” ungkap Bambang.
Ia menjelaskan, RPJMD 2025–2029 disusun melalui tahapan mulai dari rancangan awal, konsultasi publik, pembahasan bersama DPRD, musrenbang, hingga evaluasi Gubernur Jatim sebelum ditetapkan 20 Agustus 2025. Dokumen ini memuat lima isu strategis: peningkatan kualitas SDM, penuntasan kemiskinan, penguatan ekonomi dan infrastruktur, optimalisasi layanan publik berbasis digital, serta perlindungan lingkungan dan mitigasi bencana. Target pendapatan daerah diproyeksikan meningkat dari Rp 2,8 triliun pada 2026 menjadi Rp 3,1 triliun pada 2029.
Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Hj. Ayni Zuroh, dalam sambutannya menegaskan peran strategis RPJMD sebagai fondasi pembangunan.
> “RPJMD menjawab tiga pertanyaan penting: ke mana arah pembangunan kita, bagaimana mencapainya, dan langkah apa yang harus kita ambil bersama. DPRD akan mengawal penuh agar kebijakan yang dijalankan selaras dengan kebutuhan rakyat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti capaian pembangunan periode 2020–2024 seperti kenaikan IPM menjadi 76,69, penurunan angka kemiskinan, perbaikan layanan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur jalan meskipun belum sepenuhnya tuntas. Lima isu strategis pembangunan lima tahun ke depan meliputi kualitas SDM, penguatan ekonomi, infrastruktur dasar, lingkungan dan mitigasi bencana, serta tata kelola pemerintahan.
> “Kita harus bekerja sinergis. Digitalisasi pelayanan publik, penuntasan stunting, pembangunan pusat pemerintahan baru, sport center, hingga waduk harus menjadi lompatan besar Mojokerto untuk lima tahun ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum, menegaskan RPJMD bukan sekadar dokumen, melainkan peta jalan pembangunan yang harus diwujudkan secara nyata.
> “Melalui Catur Abi Praya Mubarok, empat cita-cita luhur yang diberkahi, kita wujudkan Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur,” tandas Bupati.
Bupati memaparkan empat misi pembangunan, di antaranya peningkatan pelayanan publik, pembangunan SDM cerdas dan sehat, penguatan ekonomi berbasis masyarakat, serta pembangunan infrastruktur yang mendorong konektivitas dan kelestarian lingkungan. Program prioritas meliputi digitalisasi layanan, beasiswa mahasiswa dan hafidz, penurunan stunting, layanan kesehatan gratis (UHC), pemberdayaan UMKM, pembangunan pusat pemerintahan baru, sport center, waduk, embung, hingga program bedah rumah.
> “Insyaallah, tahun 2026 kita mulai peletakan batu pertama pusat pemerintahan baru sekaligus pembangunan sport center berskala nasional. Ini akan menjadi ikon baru yang memperkuat pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat Mojokerto,” kata Bupati optimistis.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan menjadi awal langkah sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, perangkat desa, dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan pembangunan Mojokerto yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat. (Den)