Refleksi Sejarah dan Spirit Kepemimpinan, Pemkab Mojokerto Gelar Ziarah di HUT ke-732

Kabupaten Mojokerto, Majalahdetektif.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar prosesi ziarah ke makam para bupati terdahulu sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (8/5/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, yang akrab disapa Gus Barra, bersama Wakil Bupati M. Rizal Zakaria Octavian. Turut mendampingi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para istri pejabat daerah.

Ziarah ini tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan, melainkan dimaknai sebagai bentuk penghormatan mendalam atas jasa para pemimpin masa lalu yang telah meletakkan dasar pemerintahan, pembangunan, dan kemajuan daerah. Melalui kegiatan ini, Pemkab Mojokerto ingin meneguhkan nilai-nilai sejarah, spiritualitas, dan pengabdian lintas generasi, sekaligus menjadi refleksi bagi kepemimpinan saat ini untuk melanjutkan estafet perjuangan dengan dedikasi dan integritas.

“Ziarah ini adalah momen untuk mengenang sekaligus mengambil pelajaran dari para pendahulu. Kita panjatkan doa untuk mereka yang telah berjasa membangun Mojokerto, agar amal baiknya diterima dan menjadi inspirasi bagi kita semua dalam memimpin dan melayani masyarakat,” ujar Bupati Gus Barra.

Rangkaian ziarah diawali di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blooto, Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, tempat dimakamkannya Drs. Suwandi, MM, yang menjabat sebagai Bupati Mojokerto ke-22. Di lokasi ini, rombongan melakukan tabur bunga dan doa bersama.

Perjalanan dilanjutkan ke kompleks pemakaman di Lingkungan Pekuncen, Kelurahan Surodinawan, Kota Mojokerto. Di tempat ini bersemayam sejumlah tokoh penting dalam sejarah awal pemerintahan Mojokerto, antara lain:
• Raden Adipati Parwiro Dirdjo (Bupati ke-1),
• Raden Adipati Tjondronegoro Sarimbit (Bupati ke-2),
• Raden Tumenggung Panji Tjondro Negoro (Bupati ke-3),
• Raden Tumenggung Adipati Aryo Rekso Amiprojo (Bupati ke-9),
• Prof. Dr. Soekandar Sarimbit (Bupati ke-10).

Selanjutnya, rombongan ziarah menuju kompleks makam di kawasan Universitas Islam Majapahit (UNIM), Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, untuk memberikan penghormatan kepada Prof. Dr. Machmoed Zain, APU, Bupati Mojokerto periode 1990–2000 yang dikenal berjasa dalam pembangunan pendidikan dan infrastruktur.

Ziarah juga dilakukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Gajah Mada, Kota Mojokerto, yang menjadi tempat peristirahatan Raden Ahmad Basoeni, Bupati ke-16 yang menjabat pada tahun 1965–1974. Doa dan penghormatan diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi beliau selama masa kepemimpinannya.

Perjalanan berlanjut ke Pesarean Ekoproyo, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. Di tempat ini, rombongan mendoakan Raden Ardi Sriwijaya Sarimbit, Bupati Mojokerto ke-15, yang memimpin pada periode 1958–1965. Sosok beliau dikenal sebagai tokoh penting dalam masa transisi pembangunan daerah pasca kemerdekaan.

Prosesi ziarah diakhiri di Pasarean Kromojayan, yang juga berada di Desa Terusan. Di lokasi ini dimakamkan tiga tokoh pemimpin legendaris yang berperan dalam perkembangan administratif dan sosial Mojokerto:
• Raden Adipati Aryo Kromodjaja Adinegoro I (Bupati ke-5),
• Raden Adipati Aryo Kromodjaja Adinegoro Mashudan (Bupati ke-6),
• Raden Adipati Aryo Kromodjaja Adinegoro Abdul Madjid (Bupati ke-7).

Sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap para penjaga makam, Pemerintah Kabupaten Mojokerto turut menyerahkan bingkisan sembako kepada para juru kunci di setiap lokasi. Langkah ini dilakukan sebagai wujud apresiasi atas peran mereka dalam merawat dan melestarikan situs-situs sejarah daerah.

Bupati Gus Barra menegaskan, kegiatan ziarah ini bukan hanya simbolis, melainkan juga memiliki makna strategis dalam menjaga kesinambungan sejarah dan nilai-nilai kearifan lokal. “Kami ingin memastikan bahwa semangat kepemimpinan yang diteladankan para pendahulu tetap hidup dan menjadi panduan dalam mengelola pemerintahan yang berpihak pada rakyat,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan penghormatan terhadap sejarah, Pemkab Mojokerto berharap peringatan Hari Jadi ke-732 ini menjadi momentum untuk memperkuat jati diri daerah, serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat (Den)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *