Mojokerto, majalahdetektif.com – Tahun Anggaran 2025 menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan DPRD setempat untuk menata ulang prioritas belanja daerah. Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Winajat, menegaskan bahwa pihak legislatif bersama Bupati Mojokerto telah sepakat untuk meniadakan kegiatan kunjungan kerja (kunker) serta acara seremonial yang selama ini dianggap membebani anggaran saat menggelar serap aspirasi (reses) di Desa Wotanmas Jedong, Ngoro, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (6/9/2025)
“Langkah ini kami ambil agar APBD lebih fokus pada kebutuhan nyata masyarakat, bukan pada kegiatan seremonial. Kami juga sepakat tidak ada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) pada tahun ini, karena kondisi ekonomi masyarakat harus jadi pertimbangan utama,” ujar Winajat, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto.

Tak hanya itu, DPRD dan Pemkab juga sepakat meniadakan anggaran pembelian kendaraan dinas baru. Menurut Winajat, kebijakan penghematan tersebut diambil di tengah gejolak politik nasional serta derasnya arus informasi di media sosial yang kerap memicu kerawanan sosial. “Media sosial berkembang begitu pesat, hoaks bertebaran, dan masyarakat sering kali mudah terprovokasi. Karena itu, stabilitas daerah harus kita jaga bersama,” jelasnya.
Winajat menekankan bahwa tidak semua pihak di DPRD, aparat, maupun masyarakat bersikap negatif. Ia mengajak seluruh elemen untuk kembali pada niat baik masing-masing. “Dalam situasi yang penuh tantangan ini, mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita berharap cita-cita Mojokerto yang lebih maju bisa dikabulkan,” tuturnya.
Di sisi politik internal, Partai Golkar Kabupaten Mojokerto juga baru saja menyelesaikan Musyawarah Daerah (Musda) XI pada 7 Agustus 2025 di Hotel Aston Mojokerto. Dalam forum tersebut, Winajat kembali dipercaya memimpin DPD Golkar untuk periode 2025–2030. Ia menekankan pentingnya kaderisasi agar partai tetap solid menghadapi kontestasi Pemilu 2029. “Golkar butuh regenerasi, jangan sampai hanya diisi para senior. Kader muda harus didorong agar barisan kita makin kuat,” pesannya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa syukur atas terjaganya kondusifitas wilayah Mojokerto. “Alhamdulillah, rencana aksi demo yang sempat mencuat batal dilakukan. Semua pihak sepakat menjaga keamanan dan ketertiban di Mojokerto,” ucapnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan daerah, pada tahun 2025 DPRD melalui aspirasi pokok pikiran (pokir) memberikan bantuan dana untuk Masjid Sirojuddin di Desa Wotanmas Jedong. Sementara untuk tahun 2026, Pemkab Mojokerto telah menyiapkan proyek pembangunan jalan penghubung Desa Kutogirang menuju Desa Wotanmas Jedong dengan anggaran Rp4 miliar.
“Kami ingin setiap kebijakan yang diambil membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Itu adalah wujud nyata dari politik yang berpihak pada rakyat,” pungkas Winajat. (Den/Adv)














