MOJOKERTO, Majalahdetektif.com – Sebanyak 99 orang tua di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, resmi diwisuda sebagai lulusan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), program nasional yang diinisiasi BKKBN dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Acara wisuda berlangsung di Pendopo Kecamatan Jetis, pada Selasa (15/7/2025), dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Zakariah Octavian.
Dalam sambutannya, Wabup Rizal menekankan bahwa keberhasilan program SOTH bukan hanya soal kelulusan formal, tetapi tentang transformasi pola asuh yang lebih sehat, sadar, dan berbasis ilmu.

> “Menyandang gelar ‘Orang Tua Hebat’ berarti harus siap berubah. Pola asuh terhadap anak harus lebih terukur, aplikatif, dan berdampak nyata terhadap tumbuh kembang anak. Ini langkah awal menuju keluarga bebas stunting,” tegasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, jajaran Forkopimca Jetis, Ketua TP PKK Kecamatan, serta para kepala desa dan Ketua TP PKK dari empat desa dampingan yakni Desa Bendung, Canggu, Penompo, dan Jetis.
Wabup Rizal juga memberikan apresiasi kepada para peserta yang lulus, sekaligus memberikan dorongan semangat kepada tiga peserta lainnya yang belum dinyatakan lulus. Ia menyampaikan, keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan pemerintah desa dan kecamatan, yang dinilainya aktif mendorong kesadaran warga untuk mengikuti pembelajaran pengasuhan anak berbasis ilmu dan kasih sayang.
Lebih lanjut, Rizal memaparkan konsep pengasuhan berbasis tiga pilar utama, yaitu Asah (stimulasi karakter dan kecerdasan), Asih (kasih sayang dan rasa aman), dan Asuh (pemenuhan nutrisi dan layanan kesehatan). Ketiga prinsip ini menjadi kurikulum utama dalam SOTH dan menjadi panduan praktis bagi para orang tua untuk menciptakan pola pengasuhan ideal selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti perlunya menghapus praktik-praktik pengasuhan tradisional yang tidak tepat, seperti larangan memberikan kolostrum kepada bayi atau pantangan makan ikan bagi ibu hamil.
> “Kita harus berani meninggalkan kebiasaan lama yang merugikan anak. Seribu hari pertama kehidupan adalah masa emas. Anak butuh gizi yang baik untuk tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” tegasnya.
Wabup menutup sambutannya dengan komitmen kuat bahwa setiap keluarga di Kabupaten Mojokerto yang memiliki balita wajib mengikuti program SOTH, sebagai bagian dari strategi nasional percepatan penurunan stunting.
> “Kita ingin Kecamatan Jetis menjadi wilayah bebas stunting. Dan perubahan itu dimulai dari rumah, dari orang tua,” pungkasnya. (Den)