Mojokerto, Majalahdetektif.com – Suasana hangat penuh kekhusyukan menyelimuti halaman Kantor LBH Djawa Dwipa dan LKH Barracuda di Jalan Raya Banjarsari Nomor 59, Kedunglengkong, Dlanggu, Mojokerto, Sabtu (29/11/2025). Malam itu, Direktur LBH Djawa Dwipa dan LKH Barracuda, Hadi Purwanto, S.T., S.H., M.H., kembali menggelar Selawatan ke-17, sebuah agenda rutin yang telah menjadi ruang silaturahmi, pembinaan spiritual, serta penguatan nilai-nilai religius bagi masyarakat setempat.


Kegiatan selawatan yang dipimpin Grup Selawat Al Haddad Djawa Dwipa ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, warga desa, hingga para santri. Alunan selawat yang dibacakan secara bersama-sama menghadirkan suasana teduh, mengajak jamaah menggugah kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW dan mendoakan kebaikan bagi orang tua serta keluarga yang telah mendahului.

“Semoga selawatan ini menjadi wasilah agar Allah SWT mengabulkan doa-doa kita, memberikan rahmat kepada kedua orang tua, serta ahli kubur keluarga kita,” ungkap Hadi Purwanto dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa kegiatan rutin ini bukan sekadar ritual, melainkan sarana memperkuat keimanan dan menghidupkan syiar Islam di lingkungan masyarakat.
Ia juga mengajak warga Desa Kedunglengkong untuk terus menjaga konsistensi dalam beribadah, memperkuat akhlak, serta menjadi teladan bagi generasi muda.
“Kita berharap kegiatan seperti ini mampu membimbing anak-anak kita agar tumbuh dengan akhlak yang baik dan selalu mengingat jasa orang tua mereka,” ujarnya.
Selain selawatan, rangkaian acara juga diisi edukasi singkat mengenai pentingnya berbakti kepada orang tua serta pemahaman makna selawat sebagai bagian dari ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penasihat jemaah, K.H. Hasan Mathori, turut memberikan tausiyah. Beliau menekankan bahwa setiap manusia diperintahkan untuk beribadah, menaati Rasulullah SAW, dan memuliakan kedua orang tua.
“Barangsiapa berselawat, maka orang tuanya juga ikut mendapatkan pahala,” tuturnya.
Kiai Hasan juga mengingatkan bahwa selawat adalah pengantar doa agar lebih mustajab.
“Setiap doa hendaknya ditutup dengan selawat agar sampai kepada Allah SWT,” pesannya.
Menurutnya, seorang muslim yang memahami Al-Qur’an dan mengamalkan isinya tidak akan mudah memperbincangkan keburukan orang lain atau bermusuhan dengan pasangan, orang tua, saudara, maupun tetangga.
Acara turut diisi pembacaan tahlil oleh Ustaz Mukid dan doa penutup oleh Ustaz Isman Mujahidin. Dalam doanya, Ustaz Isman memohonkan keselamatan serta keteguhan iman bagi seluruh warga.
“Semoga warga Desa Kedunglengkong diberikan hidayah, dimudahkan beribadah, dan kelak kita semua dapat berkumpul kembali di surga Allah SWT,” ucapnya dengan penuh harap.
Selawatan ke-17 ini kembali meneguhkan komitmen LBH Djawa Dwipa dan LKH Barracuda dalam membangun harmoni sosial melalui kegiatan keagamaan. Tak hanya menjadi wadah doa bersama, kegiatan ini juga menjadi perekat ukhuwah di tengah masyarakat dan pengingat pentingnya berbakti kepada orang tua serta menjunjung nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. (Den/Adv)














