Berita Majalah Detektif Edisi 149, Januari 2017 :
Walikota Minta Proyek Rejoto Tidak Bermasalah, Ketua Komisi II Segera Panggil Kepala PUPR
DPR Panggil Kapolri
Panglima TNI: Indonesia Swasembada Pangan, Negara Lain Takut
Honorer Resah, Gaji Tidak Sesuai UMK
Pemkot dan Kejari Kota Mojokerto MoU Penanganan Permasalahan Hukum
Pengiriman 1.000 Liter Arak Bali Digagalkan
Ketua Komisi I DPRD Kota Mojokerto Sesalkan Ribuan PNS Bolos Kerja
Komisi II DPRD Kota Mojokerto Desak Walikota Agar Perusahaan Jadi Pelanggan PDAM
Perwali Berseberangan Dengan Hasil Hearing Komisi III Dengan Dinas Pendidikan
Anggota Dewan Kota Asal PPP Kritisi Hasil Pengerjaan Aspalisasi Proyek DAK 2016 Rp. 47 Miliar, Hanya Beberapa Bulan Sudah Rusak
Tanah 260 Meter Persegi Milik Akhiyat Diduga Diserobot Pemkot Untuk Bangun Jembatan Rejoto, Akhirnya Pemilik Lapor DPRD Kota Mojokerto
Ketua DPRD Kota Mojokerto Khawatirkan Minimnya PJU Dikawasan Jembatan-Jalan Rejoto, Undang Aksi Kriminal
Setelah Walikota Sukses Memekarkan Wilayah Menjadi 3 Kecamatan, Komisi I DPRD Kota Mojokerto Juga Minta Pemkot Pecah Kelurahan Padat Penduduk
DPRD Kota Mojokerto Soroti Absensi Online yang Kurang Serius
MOJOKERTO – MD : Anggota Dewan kota asal PPP Riha Mustofa mengkritisi kwalitas hasil pengerjaan proyek infrastruktur akhir tahun 2016 di Kota Mojokerto sangat memperihatinkan. Beberapa pihak yang sejak awal mencemaskan aksi koboi rekanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), mulai terbukti. Wal-hasil, pengerjaan aspalisasi proyek DAK 2016 senilai Rp. 47 miliar itu saat ini banyak dikeluhkan sejumlah kalangan, lantaran beberapa diantaranya mulai ngelonthok, padahal umurnya belum masuk enam bulan.
Saat ditemui media ini sebagaimana yang diungkapkan anggota DPRD Kota Mojokerto Riha Mustofa kepada wartawan, bahwa kondisi jalan depan rumahnya yang pada akhir Desember lalu menjadi sasaran aspalisasi proyek DAK 2016, saat ini sudah mulai mengalami kerusakan dibeberapa titik. “Lihat dijalan Raya Randegan depan tempat saya, sekarang sudah ajor. Ada tiga titik yang rusak”, ungkap Riha Mustofa, pada Selasa (24/01/2017) yang lalu.
Anggota dewan kota yang sudah menjabat belasan tahun ini mengaku, bahwa dia sudah melaporkan kerusakan ini kepada DPU Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Dimana, dari laporannya tersebut, pihak DPU menyatakan jika proses perbaikannya masih menjadi tanggung-jawab pihak rekanan. “Sudah saya laporkan. Dan, DPU menyerahkan proses perbaikan kepada rekanan, karena belum enam bulan”, jelasnya.
Pantauan media ini saat peresmian Jembatan Rejoto oleh Walikota Masud Yunus beberapa minggu lalu kerusakan sejumlah jalan beraspal yang belum lama ini baru saja diperbaiki, juga terjadi dijalan dekat jembatan Rejoto. Jalan beraspal sepanjang 15 meter dijalan Kampung ini, malah rusak lebih parah lagi. Selain itu, rendahnya mutu pekerjaan proyek yang kurang layak ini, bisa ditemui dijalan Benteng Pancasila. Bahkan, kondisi jalan Semeru dan jalan Raya Bancang juga jalan Raya Mayjen Sungkono dikawasan Kelurahan Wates Kecamatan Magersari, saat ini sudah bergelombang dan sudah ada sejumlah titik yang rusak parah. (Mar)