Dengar Keluhan Antrian Pasien RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Berjibun, Komisi III DPRD Kota Mojokerto Lakukan Sidak

Dengar Keluhan Antrian Pasien RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo  Berjibun, Komisi III DPRD Kota Mojokerto Lakukan Sidak
MOJOKERTO – majalahdetektif.com : Berjibunnya antrian dan  pelayanan RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto ditindak lanjuti dengan inspeksi mendadak (Sidak) oleh DPRD setempat. Sejumlah wakil rakyat Kota Moiokerto dari Komisi III, memantau secara langsung kondisi antrean pasien di RSUD tersebut menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat.

Dalam Sidaknya, Komisi III DPRD Kota Mojokerto meminta penjelasan terkait persoalan bludakan antrean pasien yang sudah berjalan bertahun-tahun itu. Merekapun mendesak adanya inovasi dan pemecahan permasalahan layanan ke manajemen RSUD berplat-merah ini. “Kita memberi atensi khusus atas kroditnya pelayanan di rumah sakit ini. Kami mencari tahu akar permasalahan ini agar cepat teratasi”, ungkap Ketua Komisi III, Febriana Meldyawati, Senin (03/04/2017) siang.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto ini menegaskan, bahwa Sidak yang dilakukan itu untuk memperjuangkan kepentingan wong cilik agar mendapatkan pelayanan yang maksimal. “Kita berharap, kedepannya tidak ada lagi keluhan yang dirasakan masyarakat dengan panjangnya antrean maupun pelayanan kesehatan di RSUD ini”, tegas Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Febriana Meldyawati.

Dijelaskannya, bahwa dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2 jam itu, Komisi III mendapat pemaparan tentang permasalahan antrean pasien dari pihak manajemen RSUD dan juga langkah pihak RSUD yang bakal dilakukan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. “Butuh inovasi dalam memecahkan masalah yang sudah terlanjur krodit itu. Seperti penambahan loket, tenaga farmasi dan tentunya pemanfaatan teknologi”, jelasnya.

Sementara itu, ditemui usai hearing dengan Komisi III, Direktur RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dr. Sugeng Mulyadi menerangkan, bahwa pembenahan manajemen pelayanan di RSUD sejatinya telah masuk agenda program kerja 2017. “Sebenarnya pembenahan layanan ini sudah masuk program kerja 2017. Bahkan, sudah kami sampaikan dalam pemaparan komitmen kerja dihadapan Wali Kota. Namun, terlanjur ditulis oleh media. Mau bagaimana lagi”, terangnya seraya mengeluh.

Dijelaskannya, bahwa melalui komitmen kerja ini, maka segala bentuk antrean pasien yang selama ini dikeluhkan akan dapat teratasi. “Program pembenahan layanan kita sudah berjalan. Mulai dari pembuatan layanan SMS center, penambahan loket obat dan tenaga medis farmasi juga e-resep”, jelas Dirut RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dr. Sugeng Mulyadi.

Dirut RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto inipun merasa optimis, dengan adanya inovasi tersebut segala persoalan antrean pasien akan terselesaikan. “Dengan berjalannya program ini, nantinya tidak ada lagi antrean pasien. Persoalannya selama ini terletak pada racik obat. Untuk mengambil obat butuh waktu minimal 15 menit, sedang pembuatan obat puyer 30 menit”, optimismenya.

Ditandaskannya, bahwa dengan e-resep, maka resep dari dokter poli tidak lagi ditulis secara manual dan ditukar di apotek, melainkan resep itu akan langsung masuk ke meja farmasi. “Dengan e-resep, bagian farmasi langsung bisa menyiapkan obatnya tanpa harus si pasien mengantri dua kali”, tandas dr. Sugeng Mulyadi.

Menurutnya, dalam satu hari pihaknya menangani minimal 400 pasien. Dengan banyaknya jumlah pasien ini maka pihaknya akan menambah jumlah petugas medis yang ada. Menurutnya pula, pihaknya akan memangkas jalur birokrasi penanganan pasien. “Kita akan menambah 2 kamar operasi lagi dari 7 jadi 9 dan menambah bed di kelas 3 untuk melayani besarnya kebutuhan tempat tidur. Dengan demikian, tahun ini persoalan antrian akan kita selesaikan”, pungkasnya (Mar-Adv)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *