DPRD Kota Mojokerto Minta Pemkot Tangani Pengangguran

MOJOKERTO – majalahdetektif.com : Tingginya angka pengangguran di Kota Mojokerto yang hingga mencapai kisaran 4 % persen atau 3.200 orang pada tahun ini, menggugah keprihatinan pihak DPRD setempat. Karenanya, kalangan dewan yang duduk di Komisi III mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk membentuk tim sinergi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Mojokerto.
Sebagaimana dicetuskan anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Mochamad Harun kepada awak media, bahwa semangat kebersamaan antar SKPD dalam menangani persoalan yang dihadapi masyarakat masih lemah. “Untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan tingginya pengangguran, diperlukan sinergitas lintas SKPD. Selama ini, kesatuan penanganan permasalahan pengangguran masih lemah, karena bebannya seakan hanya disatu instansi saja”, cetus anggota Mochamad Harun, Jum’at (03/03/2017).
Politisi partai Gerindra ini berharap, Pemkot tak memandang enteng persoalan besarnya jumlah pengangguran. “Pemkot harus lebih serius tangani besarnya pengangguran. Jangan sepelakan persoalan jumlah pengangguran. Pemkot harus bisa menciptakan kemitraan dengan pengusaha dan menciptakan investor untuk penyerapan tenaga kerja”, ujarnya.
Ia mencontohkan, adanya gedung workshop tas dan sepatu di Surodinawan yang baru diresmikan Walikota Januari lalu bisa dioptimalkan untuk ajang mengasah keahlian. “Jangan dibiarkan nganggur. Harus benar-benar dijadikan Balai Latihan Kerja (BLK) atau workshop disana. Kalau Disnaker dan Dinkop serius dan peka, tempat itu bisa jadi semacam ajang untuk membekali pengangguran dengan keahlian tertentu”, tandasnya.
Hardyah Santi yang juga angggota Komisi ini menegaskan, Pemkot harus bisa menyiapkan tenaga ahli, terdidik dan terlatih secara maksimal. Setidaknya, hal itu sebagaimana slogan yang sering dilontarkan Wali Kota Mojokerto. “Ini agar sesuai dengan slogan Wali Kota yang ingin menonjolkan Kota Mojokerto dengan SDM (Red : Sumber Daya Manusia) unggul karena minimnya SDA (Red : Sumber Daya Alam) diwilayah ini”, tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) Pemkot Mojokerto, Ruby Hartoyo sepakat dengan adanya sinergitas antar SKPD seperti yang diharapkan kalangan DPRD setempat. “Kami sepakat. Hanya saja gedung workshop ini baru bisa difungsikan optimal setelah pengadaan peralatan latih”, katanya.
Menurutnya, untuk sementara ini pihaknya memanfaatkan gedung ini sebagai tempat pelatihan menjahit. “Karena peralatan yang ada hanya mesin jahit sepatu. Kita menganggarkan alat pelatihan seperti mesin bubut sehingga sub bidang yang kita terapkan akan bertambah”, pungkas Kepala Dinkop Pemkot Mojokerto, Ruby Hartoyo. (Mar/Adv)

Berita Majalah Detektif Edisi 151, Maret 2017 :

Wakil Rakyat Kota Mojokerto Soroti Buruknya Pelayanan Kesehatan Di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo
Lagi-Lagi Dewan Kota Soroti Kinerja PDAM Maja Tirta
Terminal Kertojoyo Diambil-Alih, Dewan Kota Desak Pemkot Dapat Sumber Alternatif PAD Lain
Berjuang Gratiskan Kembali SMA/SMK, Ketua F-PKB Bersama Kadispendik Dan Komisi III DPRD Kota Mojokerto Konsultasi Ke Kemendagri
Sering Tak Ngantor, Darwanto Ketua Badan Kehormatan Terpilih Jadi Rasanan
DPRD Kota Mojokerto: Anggaran Pencegahan Bencana Banjir 25 Milyar Segera Diaplikasikan Tahun 2017
DPRD Kota Mojokerto Minta Pemkot Tangani Pengangguran
DPRD Kota Dorong Pemkot Mojokerto Bentuk BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *