MOJOKERTO – majalahdetektif.com : Ada yang menarik dari hasil Reses Dua Dewan Kota Asal Partai Gerindra Sugianto dan Moh.Harun, Meski Partai Gerindra selaku pengusung dan pendukung Walikota Ning Ita ternyata masih mengkritisi Hasil Pembangunan dan terus mengingatkan janji-janji kampanyenya Ning Ita, Kritikan tersebut antara lain Pembangunan Insfrastruktur yang banyak merugikan masyarakat kota dan Janji kanpanye dan janji politik yang belum dipenuhi Walikota Ning Ita
Salah satu peserta Reses Gerson dalam kesempatan Reses Menyampaikan amburadulnya proses pembangunan dibawah kepemimpinan Ning Ita disamping merugikan masyarakat juga sampai memakan korban jiwa, serta pembangunan Gedung, Kelurahan,Jalan-jalan dan Taman tidak mencerminkan keindahan dan Spirit Of Mojopahit yang didengungkannya
“Mewakili masyarakat Magersari saya menyayangkan pembangunan di Jalan Semeru Magersari sangat amburadul, selain jalannya jadi macet,sempit, semrawut, banyak PKL Liar, juga banyak lobang-lobang galian hingga membawa banyak korban patah tulang bahkan ada yang meninggal, demikian juga perencanaan pembangunan di Magersari, kantor-kantor, Jalan, Gapura dan bahkan taman tak ada cerminan ala Mojopahit sesuai yang didengungkannya Ning Ita Spirit Of Mojopahit” ungkapnya, Sabtu (14/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Pak Gik demikian panggilan akrabnya menanggapi bahwa seringkali pihaknya mengingatkan dan diskusi bersama Walikota bahwa dalam melaksanakan pembangunan Ning Ita harus mengukir Sejarah dan yang terpenting hasilnya yang dijalankannya selama bekerja di PT. Tjiwi, “Selaku mantan slah satu pimpinan di Pabrik Tjiwi dalam menjalankan tugas bagi kami adalah hasilnya bukan lainnya, titik lemah Pemerintah Kota Mojokerto berkali-kali kami sampaikan Ning Ita, Meski Dana Pembangunan besar lebih dari Satu Trilyun ada kelemah dalam SDMnya serta Perencanaan, serta dalam engerjaan proyek terkesan kejar tayang diakhir tahun, buktinya kritikan-kritikan dari peserta reses yang kami adakan dirumah Trunojoyo kali ini sangat antusias dan penuh kritikan terhadap Ning Ita, Menurut hemat kami proses pembangunan kota Mojokerto selain lemah penyerapan anggaran, lemah SDM-ASNnya juga lemah dalam perencanaan pembangunannya, ini tugas kita untuk bersama-sama masyarakat dan Walikota untuk membenahinya, maju melangkah ayo berbenah” jelas mantan Petinggi PT.Tjiwi yang diidolakan jadi Ketua Gerindra Kota Mojokerto ini
Sementara Moh Harun selaku Dewan Gerindra yang mengadakan Reses di wilayah Jagalan Depan Kantor Pemkot. Mojokerto juga selain mengkritisi proses pembangunan juga mengingatkan janji-janji Kampanye dan politik Ning Ita sebagai Walikota terpilih, menurutnya diantara masukan dari konstituencenya antara lain pembangunan Sungai Sadar, Tlusur dan sungai Juritan serta gorong-gorong yang berdampak pada pemukiman masyarakat luas yang jadi langganan banjir harus direncanakan dan dilaksanakan secara matang, bahkan Moh Harun mengingatkan akan janji kampanye-politik Ning Ita Untuk dilaksanakan sebab menurutnya janji adalah hutang yang harus dipenuhi
“Janji-janji kampanye dan politik Ning Ita harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik, kami selaku pendukung Ning Ita dan sebagai sesama muslim terus menerus mengingatkan bahkan secara pribadi jika terkait dengan janji pelaksanaan Ibadah kami talangi dan tangani sendiri misalkan keranda dan penarik keranda jenazah di lingkungan Kedungkwali kami iklas kami adakan secara pribadi” ujar Sekretaris DPC Gerindra ini
Adapun keluhan yang disampaikan reses Moh. Harun antara lain program Gayatri-pengadaan Keranda dan angkutan jenazah-Ambulance tia Kelurahan dipertanyakan perwakulan warga Kedungkwali, pembangunan kamtor Kelurahan-Kecamatan yang stagnan dan tidak ada cerminan bangunan ala Mojopahitan seperti di Kabupaten Mojokerto, Dalam kesempatan reses itu juga ada keluhan Kader PSN Mojokerto yang diharuskan punya HP Android padahal Kadernya hampir limapuluh persen tidak punya HP ataupun terbatasnya pulsa tanpa ada perbaikan Honor Kader PSN. (achmadmardianto)