Unair Duduki Posisi Empat, ITS Tiga di Pimnas ke-XXVIII

SURABAYA – MD : Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari Surabaya membawa hasil menggembirakan dalam ajang kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-XXVIII. Universitas Airlangga (Unair) mampu menduduki peringkat empat, sementara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) raih posisi tiga.
     
Kompetisi yang diselenggarakan di Universitas Halu Oleo, Kendari, 5-8 Oktober lalu, diikuti 120 perguruan tinggi. Di antara 13 delegasi Unair, terdapat lima kelompok yang berhasil menyumbangkan tiga medali perak masing-masing 2 pada bidang poster, dan satu pada bidang presentasi. Untuk dua medali emas disumbangkan tim Unair pada bidang presentasi.
    
Tim yang menyumbang medali emas kepada Unair adalah tim Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P) dengan proposal berjudul ‘Sintesis Poly-L-Lactid-Acid (PLLA) Coating Kitosan sebagai Stent Bersalut Obat pada Kasus Penyakit Jantung Koroner’, dan tim PKM-P dengan proposal berjudul ‘Inovasi Kornea Hidrogel Berbasis Kolagen dengan Penambahan Glikopolimer sebagai Solusi Kebutaan Irreversible akibat Ulkus Kornea’.
    
Ketua tim PKM-P Adanti Wido Paramadani, yang membahas tentang stent bersalut kitosan, menuturkan rasa syukurnya atas medali emas yang berhasil diraih oleh timnya. “Alhamdulillah! Saya senang sekali rasanya kami dan tim bisa berhasil apalagi Unair bisa menempati peringkat keempat. Ke depan, saya yakin Unair bisa meraih juara umum karena sebenarnya SDM kita mampu untuk hal itu,” jelasnya setelah meraih medali emas.
    
Pada ajang Pimnas tahun 2015 ini, posisi pertama ditempati oleh Universitas Brawijaya, disusul Universitas Gadjah Mada, dan ketiga ditempati ITS Surabaya. Dari 36 tim yang berlaga, ITS berhasil meraih total perolehan empat emas, enam perak, dan enam perunggu.
    
Meski harus turun satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, kontingen ITS tetap merasa haru pada usaha dan kemenangannya. Seperti yang dirasakan oleh Mohammad Rizky Febrianto yang berlaga di kategori PKM Karya Cipta (PKMKC) dengan karya Tidal Power Modifier: Inovasi Oscilating Water Column Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Pasang Surut Air Laut Menggunakan Automatic Inlet Valve dengan Konsep One-Flow Circulation.

Dia tak kuasa menahan kegembiraan ketika namanya disebutkan sebagai jawara. Bahkan, rasa harunya semakin kental ketika ia berdiri sejajar dengan jawara lainnya untuk menerima medali. “Rasanya menegangkan, apalagi tim kami kelompok terakhir ITS yang mendapatkan medali,” ungkap peraih medali emas dari jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS itu. (Dhonna)

Berita Majalah Detektif Edisi 134, Oktober 2015 :

Bupati Mojokerto Berangkatkan Peserta Gebyar Sunatan Massal 2015
Harga Solar Turun, Premium Tetap
Publik Kian Tak Puas Kinerja Jokowi
Ketua Komisi C: Bappeko Surabaya Sumber Rendahnya Serapan
Dishub Surabaya Turunkan Target Pendapatan Parkir
Unair Duduki Posisi Empat, ITS Tiga di Pimnas ke-XXVIII

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *