MOJOKERTO – MD : Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mengapresiasi langkah Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto yang menyelenggarakan acara di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Randegan Kota Mojokerto. Ia menuturkan bahwa gagasan membuat acara di TPA itu sangat baik, agar Kepala SKPD dan masyarakat Kota Mojokerto peduli sampah.
Acara yang diselenggarakan Kamis (3/3) dihadiri Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, Forpimda, Kepala SKPD, beberapa Kepala Perusahaan, LSM Sahabat Lingkungan dan masyarakat. Ada beberapa kegiatan besar yang diselenggarakan DKP pagi itu.
Acara yang diselenggarakan Kamis (3/3) dihadiri Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, Forpimda, Kepala SKPD, beberapa Kepala Perusahaan, LSM Sahabat Lingkungan dan masyarakat. Ada beberapa kegiatan besar yang diselenggarakan DKP pagi itu.
Pertama yaitu penandatanganan MoU antara Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto. Berupa MoU pembayaran gaji pegawai Non-PNS DKP yang akan dibayarkan melalui BPRS Kota Mojokerto. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar lebih tertib administrasi, juga pegawai Non-PNS DKP bisa menikmati fasilitas yang disediakan oleh bank milik Pemkot Mojokerto tersebut berupa asuransi kecelakaan, asuransi jiwa dan pinjaman kredit Pusyar.
Selanjutnya yaitu launching Duta Kebersihan Alun-alun Kota Mojokerto. Duta kebersihan ini bertugas untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan Alun-alun Kota Mojokerto. Amin Wachid, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto dalam laporannya mengatakan bahwa Duta Kebersihan tersebut merupakan ide dari Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus.
Kemudian penandatanganan prasasti peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Magersari, penandatanganan prasasti monumen miniatur Perahu Mojopahit di Jalan Bhayangkara Kota Mojokerto dan penyerahan bantuan tempat sampah percontohan dari LSM Sahabat Lingkungan Satriyo Wiweko kepada Walikota Mas’ud Yunus.
Dalam sambutannya tersebut, Walikota menuturkan bahwa sampah itu harus dikelola dengan baik. “Apabila sampah ini kita kelola secara profesional maka akan mempunyai nilai besar. Baik secara ekonomi, sosial maupun secara budaya,” tuturnya.
Dan tahun ini, lanjut Walikota, DKP dan Kantor Lingkungan Hidup diberikan tugas besar. “Piala Adipura tahun ini harus bisa kita raih. Bukan karena saya ingin penghargaannya, tetapi bagaimana instrumen penilaian Adipura itu bisa betul-betul diterapkan di Kota Mojokerto. Baik yang menyangkut kondisi fisik maupun sikap dan perilaku dari manusia itu sendiri dalam hal kebersihan dan lingkungan utamanya soal sampah,” seru Walikota.
Kegiatan ini diapresiasi Walikota karena dinilai sangat penting untuk memberikan motivasi kepada kita dalam rangka menciptakan Kota Mojokerto yang bersih, sehat, rindang dan indah. Karena Kota Mojokerto sebagai kota padat penduduk, yang konsekuensinya masalah lingkungan dan masalah persampahan merupakan masalah yang sangat serius.
“Masalah persampahan harus mendapatkan penanganan yang serius dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat harus terlibat. Karena itulah penataan lingkungan, kegiatan penghijauan dan upaya-upaya untuk menciptakan Kota Mojokerto yang clean and green ini merupakan suatu keharusan bagi kita,” harapnya. (Mar/Adv)
Berita Majalah Detektif Edisi 139, Maret 2016 :
SBY: Pemerintah Campuri Konflik Golkar dan PPP
Target PBB Pemkab Mojokerto Naik Jadi Hampir 67 M
Mahasiswa Untag Bertekad Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Tertinggi Kedua di Dunia
Ratusan Wali Murid SMA/SMK di Surabaya Wadul Walikota
Walikota Mojokerto Ajak Masyarakat Peduli Sampah
Bupati Jember Dukung Program BNN