Bupati Mojokerto Genjot Program GEMAPITU, Tekan Stunting Lewat Layanan Posyandu Terpadu

Kabupeten Mojokerto, Majalahdetektif.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus memperkuat komitmen dalam menekan angka stunting melalui program unggulan Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMAPITU). Program ini kembali digelar di Pendopo Balai Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Selasa (6/5/2025), sebagai bagian dari percepatan penurunan stunting yang menjadi prioritas Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, dalam 100 hari kerja kepemimpinannya.

GEMAPITU yang terintegrasi dengan program nasional Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (GERCEP Stunting), menyasar ibu hamil, balita, dan keluarga berisiko tinggi untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis secara langsung di posyandu. Bupati yang akrab disapa Gus Barra ini menyebutkan bahwa stunting bukan hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga menghambat perkembangan kecerdasan. Karena itu, intervensi gizi dan edukasi kesehatan sejak dini sangat penting demi menciptakan generasi Mojokerto yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.

“Masalah stunting ini bukan semata soal tumbuh kembang fisik, tetapi juga menyangkut perkembangan otak anak. Kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman,” tegas Gus Barra.

Ia menambahkan, program GEMAPITU merupakan implementasi dari misi Catur Abhipraya Mubarok, khususnya poin kedua yang menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan. Melalui posyandu terpadu ini, layanan kesehatan ibu dan anak dapat diakses secara gratis oleh masyarakat desa.

“Silakan dimanfaatkan layanan ini. Pemeriksaan ibu hamil, balita, hingga edukasi gizi tersedia gratis. Anak-anak kita harus tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” katanya.

Tak hanya fokus pada penurunan stunting, Gus Barra juga menyampaikan rencana peningkatan infrastruktur di Desa Parengan, salah satunya adalah perbaikan jalan penghubung antara Desa Parengan dan Desa Lakardowo sepanjang tiga kilometer. Proyek ini ditargetkan masuk dalam anggaran perubahan (PAK) apabila tidak dapat direalisasikan di tahun berjalan.

“Kalau tidak bisa tahun ini, insyaallah akan masuk PAK. Saya sudah instruksikan Dinas PUPR untuk meninjau langsung. Kalau memungkinkan diaspal, kita percepat. Jalan ini sudah kami masukkan dalam agenda prioritas,” terang Gus Barra.

Sementara itu, Kepala Desa Parengan, Sali, melaporkan bahwa pihaknya saat ini mengoperasikan lima posyandu aktif yang melayani balita dan lansia di setiap dusun. Dari total 229 balita yang tercatat, terdapat tiga anak yang mengalami stunting. Selain itu, tercatat 24 ibu hamil, tiga di antaranya mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta 26 keluarga masuk kategori berisiko stunting.

“Kami terus meningkatkan layanan posyandu dengan capaian kehadiran 90 persen. Selain dukungan dari Pemdes, kami juga mendapat pendampingan dari TPPS Kecamatan Jetis,” jelasnya.

Kegiatan GEMAPITU di Desa Parengan ini juga dihadiri Wakil Bupati Mojokerto, Ketua TP PKK Kabupaten, jajaran Forkopimca Jetis, Ketua TP PKK Jetis, Kepala Puskesmas Jetis, serta ratusan warga dan kader posyandu yang antusias mengikuti kegiatan. (Den)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *